Gridmotor.id - Halaman parkir depan Diskotek Top One terlihat kosong, eh enggau taunya tetap beroperasi di masa PSBB transisi ini.
Padahal saat PSBB transisi di Jakarta untuk kegiatan diskotek masih belum diizinkan beroperasi.
Baru beberapa sektor saja yang baru boleh beroperasi saat PSBB transisi di Jakarat.
Baru mall dan tempat hiburan terbuka seperti Ancol dan Ragunan yang boleh beroperasi dengan protokol kesehatan.
Di masa PSBB transisi, manajemen Diskotek Top One begitu rapih beroperasi sehingga tidak terendus aparat.
Dengan lihai diskotek beroperasi, tanpa terlihat ada keramaian dari luar diskotek.
Parkiran kendaraan juga tak terlihat di halaman depan, termasuk pintu yang tetap tertutup.
"Menurut keterangan ini (Diskotek Top One) bukanya ngumpet-ngumpet lewat dari pintu belakang. Depannya itu tetap terkunci mereka," kata Lurah Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Marhali ditemui di Diskotek Top One, Jumat (3/7/2020).
Marhali sendiri belum tahu sejak kapan Diskotek Top One ini beroperasi di masa PSBB transisi.
Diketahui, pagi tadi, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta bersama Satpol PP menggerebek diskotek itu.
Hasilnya ada sekitar 100 orang terdiri dari pria dan wanita yang berhasil terjaring.
Mereka disinyalir adalah para pemandu lagu serta pengunjung yang sejak malam berada di dalam diskotek.
"Laporan dari warga belum ada (tentang diskotek kembali beroperasi). Tapi dari semalam itu aparat Satpol PP dan dari Dinas Pariwisata sudah turun mantau," katanya.
Diketahui, di kawasan Jalan Daan Mogot yang berada di sekitar Diskotek Top One banyak bertebaran diskotek.
Untuk itu, pihaknya bersama Satpol PP akan menggiatkan pengawasan agar pelanggaran serupa tak terulang.
"Untuk yang ini kita meningkatkan antisipasi bersama teman teman dari Satpol-PP," ujar dia.
Kasie Ops Satpol PP Jakarta Barat, Ivand Sigiro mengatakan, tak hanya membatasi pintu masuk, manajemen Diskotek Top One juga membatasi para pengunjung.
Pengunjung yang masuk dari pintu belakang merupakan pengunjung yang kenal dengan petugas.
Mereka nantinya diminta memperlihatkan surat undangan yang tersebar melalui whatsapp dan menunjukan kepada petugas.
“Mereka masuk sekitar Pukul 12 sampai 1 malam,” kata Ivand.
Satpol PP bersama Disparekraf DKI Jakarta sudah memantau Diskotek Top One sejak dini hari tadi, namun baru menggerebeknya pada pagi tadi.
Dikatakannya, pihaknya sempat mengalami kendala saat hendak menggerebek.
Sebab, para karyawan dan tamu bersembunyi di dalam diskotek hingga membuat petugas terpaksa merangsek masuk.
"Tadi kita sempet mengalami kesulitan beberapa pengunjung yang enggak mau keluar. Ngumpet di beberapa ruangan dan di tangga darurat," kata dia.
Mereka memasuki semua area diskotek, mulai dari ruang karaoke, kamar, tangga darurat hingga atap.
Setelah digerebek, untuk sementara Diskotek Top One disegel sambil menanti sanksi yang akan diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Manajemen Diskotek Top One tinggal menunggu waktu untuk diberi sanksi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta.
Sanksi pencabutan izin tak menutup kemungkinan akan diberikan bila pelanggaran yang dilakukan dinilai kategori berat.
Baca Juga: Hari Ini Terakhir PSBB Di Jakarta, Rencananya Gantinya PSBL Di 62 RW, Ini Penjelasannya
"Akan kami periksa lebih lanjut berdiskusi dengan Satpol PP. Kami akan lihat sejauh mana temuan ini," kata Kepala Seksi Pengawasan Hiburan dan Rekreasi Bidang Industri Pariwisata Disparekraf DKI Jakarta, Ifan di Diskotek Top One, Jalan Daan Mogot, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (3/7/2020).
Sambil menunggu pembahasan sanksi, Diskotek Top One disegel sementara mulai hari ini usai digerebek Disparekraf dan Satpol PP.
Hal tersebut lantaran diskotek tersebut nekat beroperasi di masa PSBB transisi.
"Kami segel sementara, tindak lanjut akan dirapatkan," kata Ifan.
Baca Juga: Driver Ojol Enggak Usah Panik, Aturan Ganjil Genap Motor Hanya Berlaku Bagi.....
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, Disparekraf didampingi Petugas Satpol PP pagi ini bergerak masuk ke dalam diskotek lima lantai untuk menjaring pekerja dan tamu yang bersembunyi di dalam.
Mereka memasuki semua area diskotek, mulai dari ruang karaoke, kamar, tangga darurat hingga atap.
Hasilnya ada sekitar 100 orang terdiri dari pria dan wanita yang berhasil terjaring.
Mereka disinyalir adalah para pemandu lagu serta pengunjung yang sejak malam berada di dalam diskotek.
"Kami masih pendataan ya. Kurang lebih 100 orang, baik perempuan maupun laki-laki," ucap Kasie Ops Satpol PP Jakarta Barat, Ivand Sigiro.
Kepada pengunjung dan karyawan yang diamankan, mereka kemudian didata untuk dicek identitasnya.
Bila tak mengenakan masker mereka diberikan sanksi sosial.
"Kalau para pekerjanya karena hampir semuanya mayoritas domisili DKI Jakarta. Jadi nanti koordinasi dg Dinas Kesehatan, tidak perlu lakukan rapid test lagi karena domisilinya Jakarta," kata Ivand.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Modus Diskotek Top One Beroperasi di Masa PSBB Transisi, Lewat Pintu Belakang dan Batasi Pengunjung,
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR