Debt Collector, Habib Rizieq dan Gatot Nurmantyo Dilawan Jendral Dudung, Jangan Coba-coba Ganggu Persatuan

By Aong, Minggu, 21 November 2021 | 12:15 WIB

Ilustrasi bentrok debt collector lawan ormas. Jenderal Dudung ingatkan debt collector

MOTOR Plus-online.com - Jenderal Dudung Abdurachman baru saja dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Debt collector, Habib Rizieq dan Gatot Nurmantyo dilawan Jenderal Dudung, jangan coba-coba ganggung pertsatuan dan kesatuan.

Melepas jabatan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Jenderal Dudung mengisi jabatan yang ditinggalkan Jenderal Andika Perkasa.

Kini Jenderal Dudung dikenal dengan keberanian dan ketegasannya oleh masyrakat.

Ketika menjabat Pangkostrad, Jenderal Dudung sudah berani melawan debt collector, Habib Rizeq Sihab dan Gatot Nurmantyo.

Sejumlah keberanian itu dengan lantang disampaikan Dudung yang merupakan lulusan Akmil 1988 dari kecabangan Infanteri, antara lain:

Tegas lawan debt collector

Jenderal Dudung berani ultimatum perusahaan-perusahaan di wilayah Jadetabek yang menggunakan jasa debt collector.

Baca Juga: Gak Perlu Putusan Pengadilan atau Polisi, Debt Collector Bisa Ambil Motor atau Mobil Kreditan di Jalan

Baca Juga: Viral Debt Collector Vs Mobil Pajero, Mulai Sabetan Parang Hingga Kecelakaan

Dalam pernyataannya, Dudung menekankan TNI-Polri akan bertindak tegas menghadapi aksi premanisme para debt collector.

“Saya harapkan kepada perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan jasa-jasa debt collector sudah tidak melakukan kembali,” katanya.

"Saya dengan Polda metro Jaya akan tegas, tegas berdiri paling depan, berdiri paling depan membantu rakyat, membantu masyarakat yang ada di DKI," ucap Dudung.

Berani Hadapi Rizieq Shihab dan FPI

September 2020, kepulangan M. Rizieq Shihab membuat Jakarta dipenuhi spanduk dan baliho berlogo FPI.

Setidaknya sudah 900 spanduk yang menampilkan gambar Rizieq Shihab telah ditertibkan oleh aparat gabungan sejak akhir September 2020.

Dudung pun mengingatkan kepada Rizieq dan FPI agar tidak mengganggu persatuan di wilayah Jakarta.

Sebagai Pangdam, Dudung menegaskan akan ada konsekuensi jika mencoba mengganggu persatuan di wilayah Kodam Jaya.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Debt Collector Tagih Nasabah Pakai Mengancam, Nyawa Jadi Taruhan

“Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan di Jakarta. Saya panglimanya. Kalau coba-coba akan saya hajar nanti,” kata Dudung.

Tidak tanggung-tanggung, Dudung bahkan menyebut lebih baik FPI dibubarkan.

“Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri. Ingat, saya katakan itu (penurunan baliho Rizieq) perintah saya,” kata Dudung.

Hadapi Gatot Nurmantyo

Keberanian lain yang ditunjukkan Dudung Abdurachman ketika Mantan Panglima TNI (Purn) Jenderal Gatot Nurmantyo mempertanyakan hilangnya tiga patung tokoh di Museum Darma Bhakti Kostrad.

Menjabat Panglima Kostrad, Letjen TNI Dudung Abdurachman menyatakan sepatutnya Gatot Nurmantyo melakukan klarifikasi sebelum membuat pernyataan sehingga tidak membuat tudingan keji.

“Seharusnya Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo selaku senior kami di TNI, terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan bisa menanyakan langsung kepada kami, selaku Panglima Kostrad,” ujarnya Letjen Dudung Abdurachman, Selasa (28/9/2021).

“Dalam Islam disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa.”

Sepenggal kisah Dudung  

Jenderal Dudung Abdurachman mengungkapkan perjalanan karir ada dendam di balik pilihannya menjadi seorang perwira TNI.

Ketika kecil, Dudung berdagang kue klepon di lingkungan Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat. Suatu hari, dirinya menyelonong masuk tanpa melapor sehingga membuat penjaga geram.

Penjaga itu kemudian menendang puluhan kue-kue yang hendak dijual Dudung hingga berhamburan.

Dudung kaget bercampur sedih menerima perlakukan dari perwira itu. Namun perlakuan itu, justru membuat Dudung bertekad menjadi perwira TNI yang baik bagi rakyat.

“Di situ saya bilang, awas nanti saya jadi perwira. Di situ saya bangkit pingin jadi tentara. Awalnya di situ, padahal dulu cita-cita saya pengin kuliah,” kata Dudung kepada Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dalam video BEGINU S2 EPS6: Dudung Abdurachman, Loper Koran dan Keberanian Bersikap Jenderal TNI.

Kini, nama Letjen Dudung Abdurachman dikenal publik sebagai perwira TNI karena keberanian dan ketegasannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul: Deret Pernyataan Berani Letjen Dudung Abdurachman, Hadapi Rizieq hingga Gatot Nurmantyo.