Gridmotor.id - Bikers koplak ini gak mau kena sanksi gara-gara kena razia gak pakai masker di daerah Cibubur alasannya gak takut covid-19.
Kejadian bikers yang menolak diberi sanksi oleh petugas Satpol PP gara-gara gak pakai masker terekam kamera video berdurasi 26 detik.
Petugas Satpol PP memberhentikan bikers koplak ini gara-gara gak pakai masker di Jalan Lapangan Tembak, Cibubur Jakarta Timur kawasan kelurahan Cibubur.
Biker yang tidak pakai masker menolak diberi sanksi oleh personel Satpol PP.
Bukannya sopan saat kedapatan gak pakai masker malah memaki petugas dan mengaku tidak takut dengan Covid-19.
Masih menggunakan helm dan menggunakan sepatu bot itu berselisih paham dengan petugas satpol PP.
Bahkan bikers koplak ini sempat emosi saat diminta untuk turun dari motornya oleh petugas satpol PP.
Karena tertangkap tidak menggunakan masker maka bikers koplak ini digiring ke pos untuk memilih membayar denda administrasi atau kerja sosial.
Memiliki beribu alasan bikers kolak ini mengaku sedang terburu-buru berangkat kerja.
"Saya buru-buru pak, saya kan sudah minta maaf." ujar bikers koplak.
"Saya buru-buru mau kerja, kalau saya teroris pencuri enggak apa," katanya dengan nada tinggi.
Menyikapi hal itu, petugas Satpol PP sempat berusaha menenangkan yang bersangkutan, sembari menjelaskan tindakan mereka sesuai Pergub DKI Jakarta Nomor 101 Tahun 2020.
Namun pria tersebut tetap tidak terima dengan penjelasan yang diberikan.
Sembari menepis tangan petugas saat akan diamankan, pria lalu pergi naik motor Honda Supra berpelat B 4490 TEW.
"Ah, enak kali kalian. Saya enggak pernah takut Corona," maki pria tersebut sembari berlalu dengan motornya.
Lurah Cibubur Sapto Tjahyadi membenarkan ada seorang pengendara motor yang menolak diberi sanksi dan memberi perlawanan saat jajarannya melakukan razia masker rutin.
“Iya benar, kejadiannya di depan Kantor Kelurahan Cibubur sekitar pukul 09.00 WIB,” ungkapnya.
Sapto menambahkan, ketika itu petugas Satpol PP memilih untuk membiarkan yang bersangkutan pergi.
Sebab, situasi di sekitar lokasi sudah macet karena banyaknya warga yang menonton.
"Anggota membiarkan yang bersangkutan pergi karena saat kejadian lokasi macet, banyak pengendara lain menonton."
"Sedangkan personel Satpol PP hanya empat orang," ucap Sapto.
Kepala Satpol PP Jakarta Timur Budhy Novian mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas pria yang naik motor Honda Supra berpelat B 4490 TEW tersebut.
"Pelat kendaraan sudah kita lacak, identitas sudah dapat."
"Nanti akan kita panggil ke kantor Satpol PP tingkat kota," ucap Budhy, Jumat (8/1/2021).
Menurut Budhy, pelaku diketahui bukan warga Kecamatan Ciracas.
Namun demikian, pihaknya memastikan yang bersangkutan masih tercatat sebagai warga Jakarta Timur.
Untuk itu, kasus tersebut tidak ditangani Satpol PP Kelurahan Cibubur maupun Kecamatan Ciracas, dan akan diambil alih Satpol PP Jakarta Utara supaya memudahkan penyelidikan.
"Agar koordinasinya lebih mudah, maka kasusnya ditangani Satpol PP tingkat kota."
"Anggota (Satpol PP) sudah menemui Ketua RT/RW tempat yang bersangkutan tinggal untuk koordinasi," jelasnya.
Budhy mengatakan, pihaknya menjalankan tugas sesuai dengan Pergub DKI Jakarta Nomor 101 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin Protokol Kesehatan.
Sementara, pelaku menolak kewajiban memakai masker untuk pencegahan Covid-19.
"Secepatnya yang bersangkutan akan kita panggil untuk minta penjelasan terkait tindakannya."
"Kasusnya masih ditangani Satpol PP, kita belum melapor ke polisi," bebernya.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 7 Januari 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 197.699 (24.8%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 92.547 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 89.590 (11.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 88.566 (11.1%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 34.760 (4.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 29.212 (3.7%)
RIAU
Jumlah Kasus: 25.840 (3.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 24.155 (3.0%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 19.713 (2.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 18.756 (2.4%)
BALI
Jumlah Kasus: 18.643 (2.3%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 15.772 (2.0%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 13.967 (1.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 13.485 (1.7%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 12.280 (1.5%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 10.184 (1.3%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 10.081 (1.3%)
ACEH
Jumlah Kasus: 8.836 (1.1%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 8.183 (1.0%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 7.186 (0.9%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 6.875 (0.9%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 6.113 (0.8%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 5.961 (0.7%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 5.826 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 4.631 (0.6%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 4.215 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 3.942 (0.5%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 3.934 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 3.454 (0.4%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 3.239 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 2.863 (0.4%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 2.763 (0.3%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 2.399 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 2.053 (0.3%).
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Menolak Disanksi karena Tidak Pakai Masker, Pemotor di Cibubur Sesumbar Tak Takut Covid-19,
Source | : | Wartakotalive |
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR