"Minuman dengan kisaran harga Rp 10.000 ada kopi juga. Kami tak jual alkohol biar kita bisa dapat semua kalangan, anak-anak hingga remaja," kata dia.
Dua bulan pertama, Vesbar berjualan di Lapangan Puputan, Renon hingga Pantai Kuta, Badung.
Di dua tempat itu, mereka kerap kejar-kejaran dengan petugas Satpol PP. Setelah itu, Vesbar mulai berkolaborasi dengan berjualan di studio-studio musik hingga angkringan penjual makanan lainnya.
Mereka kini juga selalu berjulan di Sunday Market di Kebon Vintage Cars, Kesiman, Denpasar, tiap hari Minggu.
Baca Juga: Apa Iya SIM C Akan Dibagi Menjadi 3 Jenis Sesuai CC Motor? Intip Penjelasan Kepolisian
Kemudian, sebulan terakhir berjulan di Jalan Bukit Tunggal, Denpasar. Sementara itu, Prayoga mengaku Vesbar kerap menerima panggilan untuk sebuah acara seperti ulang tahun dan pernikahan.
Setelah beberapa bulan buka, ia mengaku bersyukur karena mulai banyak pelanggan. Sehari-hari, mereka kadang menjual sebanyak 20 gelas minuman.
"Biasanya 20 gelas kita buka dari jam 14.00 hingga jam 21.00 malam," kata dia. Ia bercita-cita membuka satu bar lagi di kemudian hari karena respons pembelinya cukup baik.
"Empat bulan terakhir ini prospeknya bagus. Kita rencana buka bar lagi, jadi satu keliling dan satu netap di satu lokasi," kata dia.
Baca Juga: Gak Nyangka! Ngecas Motor Listrik di Rumah Ternyata Biayanya Murah Banget, Cuman Segini Bro
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul cerita-dua-sepupu-di-bali-buat-bar-minuman-di-atas-vespa-tua?page=2.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR