GridMotor.id- Debt collector memang dinilai sering kali meresahkan oleh masyarakat.
Namun keresahan warga itu karena ulah pemilik motor kredit karena mangkir atau menunggak membayar cicilan kendaraan kredit.
Ujung-ujungnya saat naik motor menjadi was-was terlebih saat berpapasan dengan debt collector.
Debt collector juga enggak segan merampas motor yang cicilannya bermasalah.
Baca Juga: Gak Perlu Teriak Apalagi Sampai Dikeroyok, Debt Collector Dijamin Kocar-kacir Kalau Pakai Trik Ini
Ternyata aksi debt collector enggak hanya ramai di Indonesia, di China, aksi seorang debt collector menagih hutang harus berakhir di penjara.
Ini adalah kisah pahit yang dialami seorang debt collector dan terjadi pada awal tahun 2020 lalu.
Peh Chong Wee (59) berprofesi sebagai debt collector dan dirinya harus berurusan dengan polisi.
Wee sempat terkenal karena menggunakan seragam pemakaman khas Tiongkok dan itu menjadi masalah sendiri untuknya.
Kini Wee harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan mendekam di penjara selama 1 bulan lebih setelah divonis pada Rabu (15/1/2020) lalu.
Dikutip dari South China Morning Post, Kamis (16/1/20200) Wee sempat melawan polisi dan terjerat beberapa kasus lain.
Wee didakwa bersalah atas perbuatannya melakukan tindakan tidak menyenangkan dengan teriak sambil meniup peluit dan jadi perhatian karyawan pemilik hutang.
Lelaki ini juga membawa poster bergambar wajah pemilik hutang.
Aksi Wee viral karena videonya disebar di media sosial oleh temannya yang juga debt collector.
Wee sendiri merupakan pemilik Layanan Penagih Utang Bergaransi, sementara rekannya, Koh Yew Ghee bekerja untuk sebuah firma teknik dan konstruksi.
Kasus bermula pada 27 Mei 2019 lalu, Peh dan Koh pertamakali menagih hutang namun gagal.
Kedua debt collector ini sempat bikin gaduh dan akhirnya dilaporkan ke polisi.
Baca Juga: Debt Collector Jadi Pengangguran, Gubernur Jateng Pasang Badan Jika Ada Leasing Yang Masih Bandel!
Polisi lalu menyarankan agar masalah hutang diselesaikan dengan mediasi.
Beberapa waktu kemudian, Wee lalu kembali datang untuk menagih hutang.
Namun aksinya berbeda karena Wee menggunakan seragam pemakaman selama tiga hari (28-31 Mei 2019), dan direkam temannya.
Ditangkap Polisi
Karena aksinya itu, Wee akhirnya ditangkap polisi pada 31 Mei 2019 dan ditahan di Kantor Polisi Divisi Woodlands.
Walaupun sudah ditangkap, Wee sempat melawan polisi dan berusaha melarikan diri.
Namun polisi akhirnya bisa menangkapnya kembali.
Setelah bebas dari penjara, Wee malah kembali berulah pada 21 Juni 2019 lalu.
Wee akhirnya kembali ke tempat kerjanya dan mencoba untuk menagih hutang.
Namun kali in Wee membawa poster bergambar wajah direktur yang memiliki hutang.
Aksi Wee melanggar perintah pengadilan dan melarangnya untuk berurusan dengan direktur tersebut baik di kantor ataupun di rumah.
Akhirnya lelaki ini harus kembali berurusan dengan hukum negara setempat.
Sementara itu Wee Hong Shern pengacara Wee meminta pengadilan untuk mempertimbangkan kesalahan kliennya.
Baca Juga: Awalnya Sok Jagoan, Debt Collector Langsung Lemes Diomelin Warga Setelah Gagal Tarik Motor Kreditan
Wee Hong Shern sendiri mengaku kliennya tengah mengalami hal sulit.
Menurut Wee Hong Shern, kliennya kesulitan menagih hutang kepada pihak lain walaupun dengan cara unik menggunakan seragam pemakaman serta membawa poster bergambar orang yang memiliki hutang.
Karena kecerobohannya itu, Wee akhirnya harus berurusan dengan pihak kepolisian dan membawanya ke dalam penjara.
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Aong |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR