Negaranya Bangkrut, Antrean Pemotor Saat Beli BBM Berujung Maut

By Albi Arangga, Minggu, 17 April 2022 | 11:00 WIB

Antrean BBM warga negara Sri Langka

Gridmotor.id - Krisis sosial ekonomi yang melanda negara Sri Langka berdampak pada pembelian BBM bagi pemotor.

Sri Langka yang saat ini sedang dilanda bangkruk berimbas pada segala bidang.

Salah satunya yakni soal pendistribusian BBM.

Bagaimana tidak, perusahaan minyak negara Sri Langka, Ceylon Petroleum Corporation (CPC) mengambil kebijakan untuk membatasi pemotor dalam membeli BBM.

CPC mengumumkan, pembelian bensin maksimum untuk sepeda motor ditetapkan 4 liter dan kendaraan roda tiga diperbolehkan 5 liter.

Sedangkan mobil pribadi seperti LCGC, MPV, dan SUV diizinkan hingga 19,5 liter bensin atau solar.

CPC juga melarang pembelian BBM menggunaan kaleng atau jerijen sama sekali.

Hal ini dilakukan untuk mencegah pemotor atau pengendara lainnya menimbun BBM karena ketakutan penjatahan lebih lanjut.

Baca Juga: Asal Beli BBM Bersubsidi Akan Didenda Rp 60 Miliar dan Penjara 6 Tahun

Akibatnya banyak SPBU di Sri Langka kehabisan stok BBM.

Meski terdapat SPBU yang masih buka, menimbulkan antran pengendara yang sangat panjang.

Namun antrean yang panjang tersbeut berujung malapetaka.

Dikutip dari AFP, tercatat sudah 8 orang tewas akibat mengantre BBM.

Pejabat Kementerian Energi Sri Lanka mengharapkan pengecer bahan bakar lainnya di negara itu, yakni Lanka IOC -unit lokal Indian Oil Corporation- untuk mengikuti pembatasan pembelian BBM yang diambil CPC.

Krisis ekonomi Sri Lanka dimulai setelah pandemi virus corona merusak pendapatan vital dari pariwisata dan pengiriman uang.

Pemerintah telah mendesak warga di luar negeri untuk menyumbangkan devisa.

Hal ini guna untuk membantu membayar kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan setelah mengumumkan default pada seluruh utang luar negerinya.

Baca Juga: Begini Dampaknya Jika Harga Pertalite dan Solar Naik, Bikers Wajib Waspada

Pemerintah Sri Langka juga telah mengumumkan akan membuka negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mencari dana talangan (bailout).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Lanka Bangkrut, Pembelian BBM Dibatasi, Motor 4 Liter, Mobil 19,5 Liter"