Masih Pandemi Covid-19, Polisi Bubarkan Kopdar Klub Motor di Jakarta

By Erwan Hartawan, Minggu, 22 November 2020 | 17:35 WIB

Polisi membubarkan kopdar klub motor di Gunung Sahari

Gridmotor.id - Salah satu aktivitas klub motor pasti menjalani kopi darat (kopdar).

Yap kopdar memang dijadikan ajang silaturahmi antar anggota klub motor.

Namun sayangnya selama pandemi virus corona, beberapa klub motor masih meniadakan kopdar.

Sebab aparat kepolisian ataupun satpol PP masih bersiaga menghalau kerumunan.

Baca Juga: Kondisi Darurat Jakarta Terapkan PSBB Total, Bikers Dilarang Sunmori dan Kopdar Bareng, Tetap Aman Kerja di Rumah

Baca Juga: Matic Ride Indo Jadi Inspirasi Modifikasi Honda Vario, Bersih Poin Utama

Seperti yang terjadi di Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Polisi bersama aparat gabungan membubarkan klub motor yang berkumpul didaerah tersebut.

"Mereka kerap memanfaatkan malam minggu untuk berkumpul," kata Kapolsek Sawah Besar Kompol Eliantoro Jalmaf dalam keterangan tertulisnya.

"Jadi kami lakukan Patroli rutin untuk mencegah terjadinya klaster penyebaran corona tak meluas," sambungnya.

Baca Juga: Bikers Siap-siap Kopdar Online Lagi, Anies Baswedan Akan Mulai PSBB Lagi di Jakarta Minggu Depan

Eliantoro menambahkan, dasar pembubaran tersebut karena di tengah Pandemi Covid-19 yang masih merebak aktivitas yang menimbulkan kerumunan masyarakat sangat dilarang.

Pembubaran dilakukan pihak kepolisi bersama aparat kepolisian untuk memutus mata rantai covid-19

"Kami imbau mereka untuk bubar dan mencegah tak berkerumun kembali," tegasnya.

Menurutnya, pihak kepolisian masih akan melakukan patroli rutin untuk membubarkan kerumunan dalam bentuk apapun.

Hal serup juga ditegaskan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

Baca Juga: Keren, Kopdar Online Bisa Sampai 500 Bikers, Pakai Video Call Gratis, Begini Caranya

Siapa pun yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan, akan kami tindak dengan tegas," tegasnya.

Menurut Fadil, pilihan tegas tersebut bukan tanpa alasan, karena dengan penyebaran virus Corona yang masih tinggi di Jakarta. Data dari World Health Organization (WHO) bahwa Jakarta masih sangat tinggi tingkat penyebaranya.

"59 persen kasus Covid-19 terjadi di Pulau Jawa dan terbesar angka terkonfirmasi positif adalah DKI Jakarta. Jadi ada dasarnya," tutur Fadil.