Duh Takut Tagihan RS Sakit Mahal, Pasien Positif Covid-19 Coba Kabur Naik Ojek

By Erwan Hartawan, Kamis, 16 Juli 2020 | 20:45 WIB

Rekaman CCTV pasien virus corona kabur

Gridmotor.id - Aksi ini tidak patut dicontoh sama pasien covid-19.

Sebab, seorang pasien positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang mencoba kabur dari ruang isolasi.

Aksi pasien tersebut terekam dalam video dan viral di media sosial.

Pasien tersebut terlihat kabur dari gerbang depan.

Baca Juga: Bikers Harus Tau Nih, WHO Kasih Pernyataan Resmi Soal Virus Corona Bisa Menyebar di Udara dan Menular

Baca Juga: Bikers Waspadalah, Walaupun Gak Pernah Keluar Rumah, Ternyata 3 Hal Ini Bisa Sebarkan Virus Corona ke Dalam Rumah

Tak hanya itu, ia mendekati tukang ojek yang berada di depan rumah sakit.

Tapi tak ada tukang ojek yang mau membawa pasien tersebut.

Tukang ojek yang berkumpul di depan rumah sakit membubarkan diri saat didekati.

Tak berapa lama terlihat beberapa petugas medis berpakaian lengkap mendekati pasien itu.

Baca Juga: Bikers Bingung Apa Benar Kalung Eucalyptus Bisa Cegah Penularan Virus Corona, Guru Besar UGM Sampai Ikut Bereaksi

Mereka menghampiri pasien yang berada di trotoar di depan rumah sakit tersebut.

Direktur RSSA Malang Kohar Hari Santoso mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (14/7/2020).

Pasien positif Covid-19 itu baru saja menjalani persalinan di RSSA Malang.

"Pasien merupakan pasien isolasi Covid-19 dengan status confirm Covid-19 pascapersalinan. Pada Minggu, 12 Juli 2020 dilakukan tindakan operasi sesar," kata Kohar dilansir dari Kompas.com, Kamis (15/7/2020).

Baca Juga: Bikers Langsung Panas Dingin, Lelaki Ini Pakai Masker Penangkal Virus Corona, Lah Harga Maskernya Bisa Buat Beli Yamaha MT-25

Dirawat di bekas Paviliun VIP

Kohar mengatakan, pasien itu dirawat di ruang isolasi yang merupakan bekas paviliun VIP di RSSA.

Fasilitas itu membuat pasien mengkhawatirkan mahalnya tagihan yang akan diterima setelah perawatan.

"Tipe kamar dengan standar VIP, dengan fasilitas yang ada pasien merasa hal ini di luar kemampuannya jika nantinya akan ada tagihan atau billing dari RSSA," jelasnya.

Baca Juga: Geger Soal Kalung Antivirus Pembunuh Wabah Corona, Begini Penjelasan Kementan yang Harus Diketahui Bikers

Secara psikis, pasien tersebut juga mengkhawatirkan putra dan putrinya yang berada di rumah.

"Selain bayi yang saat ini masih dirawat di RSSA, karena (pasien) tidak bisa bertemu siapa-siapa di ruang isolasi," kata Kohar.

Sudah disetujui karantina mandiri

Tim dokter telah menyatakan pasien itu sembuh secara klinis.

Baca Juga: Sepele Bikers Harus Tahu 2 Sebab Utama Infeksi Virus Corona yang Paling Tinggi

Pasien itu juga direkomendasikan menjalani karantina mandiri pada Selasa (14/7/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.

Rekomendasi itu disepakati tim dokter.

Pasien akan menjalani karantina mandiri dengan pengawasan dari Dinas Kesehatan Kota Malang.

RSSA juga telah menghubungi Dinas Kesehatan Malang untuk menjemput pasien.

Baca Juga: Sambut New Normal, Jepang Jual 'Masker Pintar' yang Bisa Buat Telepon dan Terjemahkan Bahasa Asing, Harganya Pas di Kantong Bikers

Tapi, pasien kabur sebelum tim dari Dinas Kesehatan datang.

"Pasien tidak sabar dan berusaha keluar dari ruang isolasi dengan mencuri-curi kesempatan dari pengawasan petugas, pada saat yang sama perawat sedang ada di ruangan lain untuk merawat pasien," kata dia.

Petugas mengetahui pasien itu kabur dari kamera pengawas atau CCTV yang terpasang di rumah sakit.

Petugas keamanan berusaha menghentikan pasien, tapi upaya itu tak maksimal. Sebab, mereka tak memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.

Baca Juga: Bikers Jangan Pandang Sebelah Mata, Dikenal Sebagai Pembunuh Paling Banyak di Dunia, Ternyata Virus Corona Juga Punya Sisi Posisi Positif, Begini Kata CEO Amal WildAid

"Petugas keamanan hanya bisa memperingatkan dengan peringatan verbal dengan terus mengtikuti pasien," jelasnya.

Tidak lama kemudian, petugas dengan APD lengkap menghampiri pasien, membujuk pasien dan mengevakuasinya ke ruang isolasi.

"Pada pukul 17.00 WIB petugas dari Dinas Kesehatan setempat datang dan menjemput pasien untuk selanjutnya melaksanakan isolasi mandiri yang dikoordinasi oleh Dinkes," kata Kohar.