Mengungkap Klitih yang Kembali Teror Yogyakarta, Gerombolan Remaja Bermotor, Incar Barang Sampai Bunuh Korbannya

By Ahmad Ridho, Kamis, 6 Februari 2020 | 09:05 WIB

Keenam remaja yang diduga gerombolan klitih di Jalan Wates, Selasa (31/12/2019).

Baca Juga: Ciledug Gempar, Gerombolan Begal Bercelurit Rampas Motor dan Ponsel Driver Ojol, Pelayan Warteg Langsung Kabur

Katanya pun hanya dipakai sebagian, menjadi klithih atau nglithih yang maknanya cenderung negatif,” kata Pranowo.

Muncul tahun 1990-an

Istilah klitih marak di pemberitaan media sekitar tahun 2016. Saat itu tercatat ada 43 kasus kekerasan yang melibatkan remaja.

Per bulan rata-rata polisi menangani 3 kasus klitih.

Baca Juga: Sadis, Lagi Enak-enaknya Jajal Motor Baru Honda Vario, Seorang Pria di Bekasi Malah Dipepet dan Disabet Celurit Oleh Begal

Namun kriminal yang melibatkan remaja pernah muncul pada tahun 1990-an.

Di arsip Harian Kompas pada berita 7 Juli 1993, Kapolwil DIY yang saat itu dijabat oleh Kolonel (Pol) Drs Anwari menyebutkan bahwa polisi telah memetakan keberadaan geng remaja dan kelompok anak muda yang sering melakukan aksi kejahatan di Yogyakarta.

Lalu pada tahun 2000-an, Herry Zudianto yang menjabat sebagai Wali Kota Yogyakarta gerah dengan maraknya tawuran antarpelajar.

Ia pun menginstruksikan jika ada pelajar Yogyakarta terlibat tawuran, maka akan dikeluarkan dari sekolah dan dikembalikan ke orangtuanya.