Video SPBU di Serang Berbuat Curang, Akali Takaran BBM Sampai 1 Liter, Beraksi Sejak 2016

Gridmotor.id - Sebuah video memperlihatkan Kepolisian geruduk salah satu SPBU di Serang yang diduga melakukan kecurangan.

Momen tersebut sempat direkam oleh salah satu petugas.

Hingga videonya diunggah oleh akun Instagram @terangmedia.

Dalam video tersebut terlihat beberapa petugas gabungan sedang melakukan investigasi ke salah satu SPBU yang berlokasi di Jalan Raya Serang-Jakarta KM 70, Lingkungan Gorda, Kibin, Serang, Banten.

Hasilnya pun terbukti bahwa SPBU tersebut melakukan kecurangan.

Pengelola SPBU itu terbukti mengurangi takaran semua jenis BBM dari 0,5 sampai 1 liter per 20 liter menggunakan remote control.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Subdit 1 Indag Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah (Polda) Banten Kompol Condro Sasongko.

Menurutnya, pengelola melakukan modifikasi terhadap mesin SPBU.

Baca Juga: SPBU Curang Terbongkar, Petugas Ngakalin Fuel Meter Dari Samping

Adapun caranya yakni dengan menambahkan komponen elektrik serta saklar otomatis.

"Sehingga literasi dalam tulisan yang masyarakat bayarkan, berbeda dengan ukuran takaran timbangan menurut ukuran sebenarnya, isi bersih, berat bersih," tutur Condro.

Praktik curang yang dilakukan SPBU tersebut rupanya dilakukan sejak 2016 silam sampai dengan Juni 2022.

Kepolisian mengatakan keuntungan yang didapat mencapai Rp7 miliar.

Meski polisi telah menetapkan BP (68) selaku manager SPBU dan FT (61) selaku pemilik SPBU sebagai tersangka.

Meski begitu, kedua tersangka tidak ditahan karena faktor usia dan kesehatan.

Keduanya dijerat dengan Pasal 8 ayat 1 huruf c jo Pasal 62 ayat 1 UU Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan atau Pasal 27, Pasal 30 jo Pasal 32 ayat 1 dan 2 UU Nomor 2 tahun 1981 tentang Metrologi Legal Jo Pasal 55 ayat 1 dan Pasal 56 KUHP.

Buat yang penasaran dengan videonya bisa lihat di bawah ini.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Terang Media (@terangmedia)

Baca Juga: SPBU Curang Kurangi Takaran, Raih Untung Rp 1,8 Miliar per Hari, Akhirnya Disegel