Meski terdapat SPBU yang masih buka, menimbulkan antran pengendara yang sangat panjang.
Namun antrean yang panjang tersbeut berujung malapetaka.
Dikutip dari AFP, tercatat sudah 8 orang tewas akibat mengantre BBM.
Pejabat Kementerian Energi Sri Lanka mengharapkan pengecer bahan bakar lainnya di negara itu, yakni Lanka IOC -unit lokal Indian Oil Corporation- untuk mengikuti pembatasan pembelian BBM yang diambil CPC.
Krisis ekonomi Sri Lanka dimulai setelah pandemi virus corona merusak pendapatan vital dari pariwisata dan pengiriman uang.
Pemerintah telah mendesak warga di luar negeri untuk menyumbangkan devisa.
Hal ini guna untuk membantu membayar kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan setelah mengumumkan default pada seluruh utang luar negerinya.
Baca Juga: Begini Dampaknya Jika Harga Pertalite dan Solar Naik, Bikers Wajib Waspada
Pemerintah Sri Langka juga telah mengumumkan akan membuka negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mencari dana talangan (bailout).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Lanka Bangkrut, Pembelian BBM Dibatasi, Motor 4 Liter, Mobil 19,5 Liter"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR