Gridmotor.id - Catat Bandung masih lockdown! Penutupan jalan masih dilakukan, Wali Kota nilai kesadaran warga menurun.
Bikers wajib tau nih, kota Bandung Jawa barat masih lockdown, beberapa ruas jalan masih dilakukan penutupan.
Kota Bandung sempat heboh setelah menutup akses masuk dari berbagai titik, tentu saja hal tersebut guna menekan penyebaran Covid-19
Masih meningkatnya angka positif Covid-19. Wali Kota Bandung terpaksa memperpanjang masa lockdown atau pembatasan akibat kesadaran warga menurun.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan hasil rapat terbatas bersama Forkompimda Kota Bandung.
Hasil rapat tersebut memutuskan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) diperketat dengan lebih menguatkan pengawasan operasi yustisi di semua titik di Kota Bandung.
"Kami akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) baik di tingkat RT maupun RW secara proporsional dengan melihat dan mempertimbangkan jumlah kasus konfirmasi positif di wilayah tersebut," ujar Oded di Pendopo, Rabu (7/10/2020).
Oded didampingi wakilnya Yana Mulyana dan Sekda Kota Bandung Ema Sumarna memutuskan tidak akan mengeluarkan Perwal baru.
Baca Juga: Pesaing Honda BeAT Harganya Lebih Murah, Motor Matic Ini Punya Fitur Super Canggih Berbasis Android
Perwal 37, 46, dan 52 tahun 2020 masih berlaku.
Adapun jika PSBM diberlakukan, akan diatur dalam Keputusan Wali Kota.
"Buka tutup jalan akan terus kami lanjutkan. Karena berdasarkan penelitian dan pengalaman, cara itu yang paling efektif untuk mengurangi kerumunan.
Intinya pengetatan di lingkup Kota akan ditingkatkan," ujar Oded M Danial.
Oded mengatakan, menurut data yang dimiliki oleh Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, angka reproduksi Covid-19 per tanggal 6 Oktober 2020 berada di angka 0,83 (di bawah 1).
Turun 0,16 dari tanggal 24 September 2020 lalu.
Ini artinya kasus Covid-19 di Kota Bandung sangat terkendali.
"Kami akan terus melakukan tindakan tindakan pelacakan dari segi epidemologi, surveilans, dan peningkatan pelayanan kesehatan" ujar Oded.
Oded menambahkan, pada periode yang sama, konfirmasi aktif sejumlah 189 (bertambah 85), konfirmasi sembuh 1.213 (bertambah 192), dan konfirmasi meninggal 61 (bertambah 7).
Menurut Oded, kenaikan kasus kematian disebabkan oleh penyakit komorbid/penyerta, di mana 67.21 persen terjadi karena diabetes mellitus dan hipertensi.
Oded mengatakan, tercatat ada 3 kecamatan tanpa kasus konfirmasi aktif, yaitu Babakan Ciparay, Bandung Wetan, dan Cibiru.
"Di Kota Bandung ada 90 kelurahan bebas Covid-19. Sedangkan yang terdapat kasus Covid ada 61 kelurahan," ujar Oded.
Oded mengaku sudah melakukan tes masif kepada 3.250 orang ASN digelar 27 Agustus – 17 September 2020 diantaranya 328 orang di antaran dinyatakan positif.
Namun per hari ini 100 persen sudah dinyatakan sembuh.
"Kota Bandung sudah melaksanakan rapid test kepada 44.618 specimen. Ini sudah masuk sebanyak 1.49 persen dari total penduduk," ujarnya.
Sementara jumlah Swab PCR sebanyak 29.217 specimen atau sebanyak 0.97 persen dari total penduduk domisili Kota Bandung.
Proses rapid test dan swab PCR ini akan terus dilakukan.
Oded mengatakan, total pasien Covid-19 di Kota Bandung yang kini dirawat di rumah sakit sebanyak 236 orang, dan pasien yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 377 orang.
Ini termasuk kasus probable dan konfirmasi.
"Jumlah tempat tidur masih tersedia di sebanyak 236 (52.61 persen) tempat tidur. Kota Bandung masih siap dan masih memiliki fasilitas kesehatan yang cukup menunjang," ujarnya .
Baca Juga: Segini Harga Pesaing Yamaha NMAX yang Punya Fitur Bluetooth, Ternyata Murah Banget!
Menurut Oded, tingkat kepatuhan masyarakat menurun sebesar 7,05 persen.
Mayoritas warga tidak mematuhi protokol kesehatan dengan tidak memakai masker.
Source | : | jabar.tribunnews.com |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR