Oded menambahkan, pada periode yang sama, konfirmasi aktif sejumlah 189 (bertambah 85), konfirmasi sembuh 1.213 (bertambah 192), dan konfirmasi meninggal 61 (bertambah 7).
Menurut Oded, kenaikan kasus kematian disebabkan oleh penyakit komorbid/penyerta, di mana 67.21 persen terjadi karena diabetes mellitus dan hipertensi.
Oded mengatakan, tercatat ada 3 kecamatan tanpa kasus konfirmasi aktif, yaitu Babakan Ciparay, Bandung Wetan, dan Cibiru.
"Di Kota Bandung ada 90 kelurahan bebas Covid-19. Sedangkan yang terdapat kasus Covid ada 61 kelurahan," ujar Oded.
Oded mengaku sudah melakukan tes masif kepada 3.250 orang ASN digelar 27 Agustus – 17 September 2020 diantaranya 328 orang di antaran dinyatakan positif.
Namun per hari ini 100 persen sudah dinyatakan sembuh.
"Kota Bandung sudah melaksanakan rapid test kepada 44.618 specimen. Ini sudah masuk sebanyak 1.49 persen dari total penduduk," ujarnya.
Sementara jumlah Swab PCR sebanyak 29.217 specimen atau sebanyak 0.97 persen dari total penduduk domisili Kota Bandung.
Proses rapid test dan swab PCR ini akan terus dilakukan.
Oded mengatakan, total pasien Covid-19 di Kota Bandung yang kini dirawat di rumah sakit sebanyak 236 orang, dan pasien yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 377 orang.
Ini termasuk kasus probable dan konfirmasi.
"Jumlah tempat tidur masih tersedia di sebanyak 236 (52.61 persen) tempat tidur. Kota Bandung masih siap dan masih memiliki fasilitas kesehatan yang cukup menunjang," ujarnya .
Baca Juga: Segini Harga Pesaing Yamaha NMAX yang Punya Fitur Bluetooth, Ternyata Murah Banget!
Menurut Oded, tingkat kepatuhan masyarakat menurun sebesar 7,05 persen.
Mayoritas warga tidak mematuhi protokol kesehatan dengan tidak memakai masker.
Source | : | jabar.tribunnews.com |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR