Kalau ada yang hanya makan mi instan saja tiap hari, ia akan mengalami kurang gizi seiring berjalannya waktu.
Vien mengumpamakan konsumsi mie tersebut 3 kali sehari.
Baca Juga: Bikers Pecinta Kuliner Tahu Gak Sejarah Telur Asin di Indonesia? Begini Ceritanya...
Pasalnya, mereka tidak mendapatkan jumlah nutrisi yang dibutuhkan seperti protein, vitamin, dan mineral guna mendukung kesehatan.
Mie instan tampaknya cenderung lebih memengaruhi kesehatan wanita dibandingkan pria.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr. Hyun Joon Shin dari Baylor Heart and Vascular Hospital di Texas, pemimpin penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition.
Mengutip The Daily Mail, penelitian tersebut difokuskan di Korea Selatan yang merupakan negara pemakan mie instan terbanyak di dunia.
Menurutnya, hal tersebut dapat dikaitkan dengan perbedaan biologis antara wanita dan pria dari segi hormon seks dan metabolisme.
Namun, penemuan tersebut kemungkinan karena wanita lebih mungkin melaporkan secara akurat apa yang dimakan setiap hari.
Faktor potensial lainnya dalam perbedaan gender tersebut adalah bahan kimia bernama bisphenol A (BPA) yang digunakan untuk mengemas mie dalam stirofoam.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA mengganggu cara hormon mengirim pesan melalui tubuh, khususnya estrogen.
Pernyataan Shin tersebut pun didukung oleh Hu yang menyampaikan bahwa efek kesehatan tersebut tak terlihat pada pria sebab wanita lebih rinci dalam melaporkan diet mereka.
Selain itu, efek kesehatan lebih terlihat pada wanita mungkin karena mereka lebih sensitif terhadap diet karbohidrat, natrium, dan lemak jenuh pasca-menopause.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR