Gridmotor.id - Pemprov Jawa Barat kembangkan ojek online menggunakan motor listrik yang bisa membeli sembako serta bayar listrik, air, dan lainnya.
Hal ini bertujuan untuk membantu usaha para pengurus masjid dan membangun ekonomi umat di Jawa Barat.
Akan ada 15 motor listrik disebar ke masjid di beberapa daerah.
Di antaranya Bandung, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Bekasi, Karawang, Sumedang, dan daerah Pantura (Pantai Utara).
Baca Juga: Komplotan Pelaku Order Fiktif Ojek Online Dibekuk, Ada yang Jadi Driver Sampai Pemilik Warung Makan
Baca Juga: Sidoarjo Mencekam, Mobil Honda Brio Hancur Setelah Berhasil Dikejar Pemotor dan Ojek Online
“15 masjid ini rekomendasi dari PWNU (Nahdlatul Ulama) Jawa Barat berdasarkan kriteria tertentu. Yakni kedekatan (pengurus) masjid dengan umat, keaktifan masjid, dan lainnya,” ujar Bisnis Partner PT Arindo Pratama, Erman Sumirat di Bandung, Rabu (6/11/2019).
Sebab motor tersebut akan berfungsi seperti ojek online yang terhubung dengan aplikasi bernama Waserba Nura atau warung serba ada nu rakyat (punya rakyat).
Erman mengatakan, untuk tahap awal, pihaknya mengujicobakan 15 motor.
Targetnya, hingga akhir tahun akan ada 50 motor yang disebar ke masjid dan pesantren di Jabar.
Baca Juga: Heboh Video Driver Ojol Curhat Gara-gara Drum, Jengkel dengan Kelakuan Customer
“Ini ojek online pertama yang menggunakan motor listrik. Motornya sama dengan yang digunakan Pak Gubernur Ridwan Kamil, harganya Rp 30 juta-40 juta,” tuturnya.
Meski mahal, motor listrik lebih ramah lingkungan.
Perawatannya pun lebih mudah karena minim sparepart.
Untuk mengisi bahan bakar hingga full tank, dibutuhkan 5-6 jam charging untuk penggunaan hingga 100 km.
Baca Juga: Gak Ada Ampun, Ojol atau Angkot Masih Bandel Mangkal di Jalur Sepeda, Siap-siap Didenda Rp 500 Ribu
“Untuk motor Pak Ridwan Kamil sampai full tank hanya butuh 3 jam-an karena harga lebih mahal,” tuturnya.
Ke depan, aplikasi Waserba Nura dan motor listrik bernama Nura (Nu Rakyat atau punya rakyat) ini tidak hanya untuk ojek online.
Ada tiga fungsi yang disiapkan, pertama ojek online.
Kedua, penjualan sembako melalui aplikasi.
Baca Juga: Jadi Biang Kemacetan, Dishub DKI Jakarta Akan Bangun Shelter Untuk Ojol di Stasiun Manggarai
Untuk sembako, pihaknya sudah bekerja sama dengan Bulog sehingga masyarakat akan mendapat harga lebih murah.
Untuk pengantaran sembako ini, bisa menggunakan motor listrik.
Fungsi ketiga, Payment Point Online Bank (PPOB), sehingga warga bisa membayar listrik, air, dan lainnya.
“Jadi, masjid punya fee based income-nya sendiri, tidak mengandalkan kencleng,” ungkap Erman.
Baca Juga: Rela Tinggalkan Gojek Demi Jabatan Baru Sebagai Mendikbud, Gaji Nadiem Makarim Lebih Besar?
Jika ini berkembang, ke depan motor listrik yang akan disebar ke masjid dan pesantren lebih banyak lagi.
Apalagi kapasitas produksi pabrik motor listrik yang tengah dibangun di Cirebon mencapai ratusan tiap bulannya.
“Motor listrik yang disebar ke pengurus masjid ini sistemnya bagi hasil,” ucap Erman.
Sedangkan sembako, pihaknya membeli putus dari Bulog dan mendistribusikan ke masjid-masjid dan pesantren.
Baca Juga: Sedih, Resmi Jadi Mendikbud Nadiem Makarim Kirim Surat untuk Driver Gojek, Isinya Bikin Terharu
Untuk mencapai tujuan tersebut, pihaknya bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, PLN, Bulog, dan PWNU Jabar.
“Masjid dan pesantren manapun (di luar afiliasi NU) bisa ikut program ini, tinggal kontak kami. Warga yang tinggal di sekitaran masjid juga bisa ikut program kami (ojek online),” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jabar Kembangkan Ojek Online Motor Listrik Berbasis Masjid dan Pesantren"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Indra Fikri |
KOMENTAR