Lexi ini menggunakan roller dengan bobot rata 12 gram.
“Kampas serta mangkok kopling TDR ini terbuat dari bahan yang lebih bagus, efeknya motor jadi lebih responsif dan tidak selip."
"Di Lexi ini per CVT-nya pakai 1.500 rpm,” tunjuk Yudho yang kantornya di bilangan Pulo Gadung, Jaktim.
Rasio akhirnya pun diganti, standar Lexi 40/13.
“Setelah dicoba galak di putaran rendah tapi atasnya kurang laju."
"Makanya ganti rasio supaya tenaga lebih rata dan nafas panjang. Ganti pakai 33/12,” urainya.
Mengimbangi kapasitas mesin yang sudah naik, serta perbandingan kompresi yang sudah lebih tinggi, asupan bensin ke ruang bakar diperbanyak.
Caranya menggunakan injector TDR 10 hole dengan semprotan 145 cc/menit.
“Jadi gak usah ganti ECU, ini udah cukup,” ucap pria ramah ini
Setelah motor rampung langsung dinaikkan ke atas mesin dyno Dynojet 250i milik TDR Technology Center.
Setelah beberapa kali running didapat tenaga maksimal 13,08 dk dan torsi 12,14 Nm.
Terlihat dari grafik dynonya kali ini Lexi memiliki tenaga yang melonjak sejak kecepatan rendah yang merata.
Data upgrade
Bore up kit: TDR 183 cc
Rasio kompresi: 12:1
Injector: 10 hole 145 cc/menit
Noken as: TDR tipe kompetisi
Pulley: TDR
Roller: 12 gr
Per CVT: 1.500 rpm
Kampas: TDR
Mangkok kopling: TDR
Rasio: TDR 33/12
Knalpot: TDR Special untuk balap 150-200 cc
Filter udara: TDR
Source | : | Tabloid OTOMOTIF |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Reyhan Firdaus |
KOMENTAR