Sejarah Stadion Kanjuruhan, Pernah Jadi Venue Balap Motor hingga Saksi Tragedi Kelam Sepakbola Indonesia

By Albi Arangga, Selasa, 4 Oktober 2022 | 07:36 WIB

Stadion Kanjuruhan Malang.

Isi Prasasti Dinoyo tersebut menceritakan tentang Kerajaan Kanjuruhan yang dipimpin oleh Dewa Simha pada abad ke-8.

Dewa Simha memiliki seorang putra yang bernama Liswa, yang etelah naik tahta dan menjalani rangkaian upacara abhiseka, nama Liswa berganti menjadi Gajayana.

Pada masa kepemimpinan Raja Gajayana, kekuasaan Kerajaan Kanjuruhan meliputi daerah lereng timur dan barat Gunung Kawi.

Pusat pemerintahan Kerajaan Kanjuruhan terletak di Desa Kejuron.

Salah satu peninggalan bersejarah Kerajaan Kanjuruhan adalah Candi Badut.

Singkat cerita, Kerajaan Kanjuruhan tak berlangsung lama karena berhasil ditaklukan oleh Kerajaan Mataram.

Stadion Kanjuruhan sendiri dibangun pada tahun 1997 dan menjadi markas utama tim sepak bola Arema Malang hingga saat ini.

Baca Juga: Tragedi Kelam Stadion Kanjuruhan Jadi Sorotan Dunia, Ada Fakta Unik Berkaitan Event Motor Di Malang

Selain jadi markas utama tim Arema Malang, Stadion Kanjuruhan beberapa kali pernah menjadi venue balap motor tingkat nasional dan internasional.

Seperti kejuaraan Trial Game Asphalt, Drag Bike, sampai level Internasional FIM Asia Supermoto.

Di tahun 2016, Stadion Kanjuruhan dipercaya menjadi venue FIM Asia Supermotor (8-9/10/2016).

Kemudian tahun 2018, Event 201 Drag Bike Championship memakai area Stadion Kanjuruhan Malang (28/1/2018).

Stadion Kanjuruhan juga ditunjuk jadi tempat berlangsungnya event balap supermotor, Trial Game Asphalt selama dua tahun (2018-2019).

Trial Game Asphalt Malang 2018 berlangsung di Stadion Kanjuruhan Malang pada (15/12/2019), sedangkan musim berikutnya tanggal (19/10/2022).