Dilihat dari desain trase, pembangunannya menghindari lokasi sistem pengairan sawah yang digunakan dalam bercocok tanam padi alias subak maupun tempat suci di Pulau Bali.
Di sepanjang tol akan dibangun empat tempat istirahat alias rest area, yakni dua tempat di Jembrana dan dua tempat di Tabanan yang akan dijadikan sebagai area untuk UMKM.
Proyek ini sendiri dikerjakan dengan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha), di mana penggarapnya adalah konsorsium tiga perusahaan yakni PT Sumber Rhodium Perkasa, PT Cipta Sejahtera Nusautama, dan PT Bumi Sentosa Dwi Agung.
Ketiga perusahaan ini diketahui merupakan pemain baru dalam usaha pengelolaan jalan tol di Indonesia.
Konsorsium perusahaan kemudian membentuk BUP (Badan Usaha Pelaksana) yang selanjutnya dikenal sebagai PT Tol Jagat Kerthi Bali.
Dikutip dari Antara, Sabtu (10/9/2022), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan agar infrastruktur jalan ini rampung pada tahun 2025.
Pembangunannya sendiri mulai dilakukan di tahun ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Tol Jagat Kerthi Bali: Panjang 96 Km dan Boleh Dilalui Motor"