Penjual BBM Eceran Kena 'Prank' Pemotor, Dibuat Enggak Tahu Harga Pertalite Naik

By Albi Arangga, Minggu, 4 September 2022 | 10:59 WIB

Ilustrasi penjual BBM eceran sempat kena prank dari para pemotor.

Gali diam saja setelah pembayaran baru ia beri informasi bahwa presiden menaikkan harga.

"Pemilik eceran cuma melototi saya merasa dirugikan. Namun saya cuek saja," ujarnya.

Pemilik pangkalan eceran BBM mengaku mereka juga berusaha menyesuaikan harga Pertalite di kisaran Rp 12.000-13.000 per liter.

"Kalau BBM naik kami juga harus menyesuaikan harga kisaran Rp 12.000 hingga Rp 13.000 per liter," ujar Bayu pemilik pangkalan eceran.

Sebagai informasi, harga BBM Pertalite Rp 10.000 per liter, dan Solar Rp 6.800 per liter di seluruh Indonesia.

Sebelumya, Sesuai pengumuman Presiden Jokowi, harga BBM naik berlaku untuk jenis Pertalite, Pertamax, dan Solar.

Mulai dari harga BBM Pertalite (RON 90), kini menjadi Rp 10.000 per liter yang sebelumnya dibanderol Rp 7.650 per liter.

Kemudian, harga BBM Pertamax (RON 92) saat ini dijual di angka Rp 14.500, atau naik Rp 2.000 per liter.

Baca Juga: Resmi, Menteri ESDM Umumkan Kenaikan Harga Pertalite Jadi Rp 10.000 Per Liter, Pertamax Rp 14.500 Per Liter

Lalu, untuk Solar (CN 48), saat ini dipatok Rp 6.800 per liter, sebelumnya Rp 5.150 per liter.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam Konferensi Pers Presiden Jokowi dan Menteri Terkait perihal Pengalihan Subsidi BBM.

"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat, dari 152,5 triliun menjadi 502,4 triliun dan akan meningkat terus," ujarnya, Sabtu (3/4/2022) secara live di channel YouTube Sekretariat Presiden.

"Lebih dari 70% subsidi justru dinikmati kelompok masyarakat yang mampu. Mestinya uang negara harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi masyarakat yang kurang mampu," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga BBM Naik, Pedagang Eceran di Bengkulu Dikecoh Konsumen, Beli Pertalite dengan Harga Lama"