Untuk menarik perhatian pemilik Vespa untuk konversi, Heret mengatakan ini kebanyakkan didapat dari sosial media.
Bermula dari membuat motor prototype yang didesain unik dengan gaya chopper, motor-motor tersebut yang memantik ketertarikan dari pengguna media sosial.
"Kebanyakkan itu dari sosial media. Dan ternyata mereka suka melihat inovasi-inovasi yang kita lakukan. Jadi ya sampai sekarang, kita tetap posting, tetap ceritain, lewat sosial media, rata-rata untuk menarik atau mengedukasi masyarakatnya," ucap Heret.
Saat ini, tingginya minat konsumen terhadap konversi juga terlihat dari jumlah motor yang masuk ke Elders Garage khususnya di bulan ini, yaitu 80.
Sebagai informasi, pemilik Vespa yang ingin konversi bisa menyiapkan biaya mulai dari Rp 14,8 juta hingga Rp 25,8 juta.
Sedangkan dari sisi perawatan, Heret mengatakan bahwa motor listrik cenderung lebih low maintenance.
"Setelah 6 bulan kita ada check up baterai. Memang, dari sisi biaya bisa dikatakan nol-lah," ucap Heret.
"Untuk charge-nya saja di rumah. Itu sampai baterai full hanya memakan biaya sekitar Rp 2.500 untuk sekali charging, kalau misal kapasitasnya nol. Jadi dalam 60 km, biaya energinya itu cuma Rp 2.500" tutup dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Elders Garage, Dari Bengkel Custom Jadi Konversi Motor Listrik"