Ini Alasan Anggota Geng Motor Habisi Nyawa Remaja, Kapolres Tarik Nafas Dengar Jawabannya

By Indra GT, Rabu, 18 Agustus 2021 | 22:55 WIB

Ilustrasi geng motor, Anggota geng motor berulah habisi nyawa remaja, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Ady Wibowo sampai harus menarik nafas panjang ketika dengar alasannya.

Gridmotor.id - Anggota geng motor berulah habisi nyawa remaja, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Ady Wibowo sampai harus menarik nafas panjang ketika dengar alasannya.

Alasan yang diberikan anggota geng motor sampai tega menghabisi nyawa remaja saat tawuran bikin terenyuh.

Tawuran yang memakan korban, sorang remaja tewas terjadi di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.

Sampai harus menarik nafas panjang Kombes Ady Wibowo ketika menginterogasi seorang anggota geng motor yang menghabisi nyawa remaja.

Hal itu diungkapkan Ady usai merilis kronologis kejadian tawuran yang melibatkan kelompok bedeng dan kelompok dari Kampung Duri.

Tawuran yang terjadi pada Minggu (8/8/2021) dini hari, seorang remaja berusia 16 tahun meninggal dunia akibat dianiaya oleh kelompok pelaku.

Dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan empat orang sebagai tersangka, dimana dua diantaranya masih berstatus di bawah umur.

Adapun tawuran maut yang terjadi disebabkan hanya karena saling ejek antar dua kelompok.

Baca Juga: Miris, Pemotor Tewas Babak Belur Dihajar Warga di Medan, Dikira Anggota Geng Motor

Baca Juga: Koja Geger, Geng Motor Sadis Konvoi Bacok Warga Hingga Meninggal, Begini Kronologinya

Usai terlibat baku ejek, kelompok Bedeng memutuskan datang ke wilayah Kampung Duri sambil membawa senjata tajam.

Dikatakan Ady, sedikitnya ada 50 kendaraan roda dua darin anggota kelompok bedeng yang menggeruduk wilayah Kampung Duri hingga pecah tawuran di kawasan itu.

Satu remaja asal Kampung Duri berinisial LF meregang nyawa akibat alami luka senjata tajam di tubuhnya.

"Korban sempat dilarikan ke RSUD Cengkareng tapi nyawanya tak tertolong," ujar Ady saat merilis kasus tersebut di kantornya, Rabu (18/8/2021).

Baca Juga: Anggota Geng Motor Brutal Bacok Pemilik Lapangan Futsal Susah Dikenali, Polisi Umbar Alasannya

Tak lama pascakejadian, polisi menangkap para pelaku yang terlibat dalam tawura maut tersebut.

Kedua tersangka DRH dan MS yang masing-masing berusia 18 tahun dibekuk di rumahnya di kawasan Tomang, Jakarta Barat setelah sempat melarikan diri ke Bogor, Jawa Barat.

Beserta pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa tiga bilah celurit serta pakaian yang digunakan pelaku saat tawuran.

Selain DRH dan MS, polisi juga telah mengamankan dua orang pelaku lain yang masih di bawah umur.

Baca Juga: Serpong Mencekam, Geng Motor Sadis Begal Tukang Sayur, Kena Bacok Uang Dan HP Raib

Untuk pelaku yang di bawah umur mereka kini mendapatkan pembinaan di bawah Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jakarta Barat.

Sementara DRH dan MS telah dijadikan tersangka. Mereka disangkakan Pasal 80 Ayat 3 Juncto Pasal 76c Undang-Undang RI No 35 Tahun 2014 dan Pasal 170 Ayat (2) KUHP.

Kapolres Tarik Nafas Dengar Jawaban Pelaku

Usai membeberkan kronologis kejadian, Ady Wibowo kemudian bertanya kepada dua tersangka DRH dan MS yang dihadirkan.

Baca Juga: Taman Sari Mencekam, Geng Motor Serang Warga Dua Luka Parah Kena Bacok

Awalnya Ady menanyakan sudah berapa kali dua pelaku terlibat tawuran.

Tersangka DRH mengaku baru dua kali terlibat tawuran, dimana pada tawuran yang pertama dirinya tak melengkapi diri dengan senjata tajam.

Setelahnya, Ady bertanya mengapa DRH sampai tega menghabisi nyawa seseorang.

Disanalah Ady tampak menarik nafas mendengar jawaban pelaku.

Baca Juga: Dikeroyok Geng Motor Saat Bubarkan Balapan Liar, Begini Kondisi Polisi Senior Aiptu Suwardi

Sebab, pelaku menjawab untuk mencari sensasi.

"Sensasi? Sensasi maksudmu?," tanya Ady kepada pelaku.

"Amarah sesaat pak," jawab pelaku dengan suara pelan.

Ady kemudian kembali apakah pelaku merasakan kesenangan tiada tara ketika bisa melukai seseorang.

Baca Juga: Cikini Mencekam, Geng Motor Tenteng Celurit Bacok Warga Sampai Tewas

"Berdosa pak," jawab pelaku singkat.

Mendengar jawaban pelaku yang terkesan berbohong, Kapolres kemudian meminta pelaku untuk jujur.

Sebab, dari hasil pemeriksaan terungkap tangan tersangka pernah putus yang diduga akibat perkelahian.

"Udah ngaku aja, sering apa sensasi? seringnya apa? Tangannya pernah putus juga kamu bilang baru kemarin," ucap Ady.

Baca Juga: Geng Motor Ugal-ugalan Bikin Resah Warga Bandung, 5 Motor Diamankan

Ketahuan aibnya diketaui Kapolres, tersangka DRH berdalih tangannya putus karena melawan jambret.

Ady Wibowo kemudian menanyakan kepada tersangka mengenai kondisi orangtuanya.

"Le, le (panggilan anak laki-laki), orangtuamu gimana? kamu keluar malam enggak dicariin? tanya Ady.

"Dicariin pak," jawab tersangka.

Baca Juga: Tabrak Emak-emak, 6 Anggota Geng Motor Berakhir di Kantor Polisi

Dalam kesempatan itu, Ady Wibowo mengingatkan peran orangtua untuk lebih mewaspadai anak-anak mereka.

Sebab, mayoritas yang terlibat tawuran adalah anak di bawah umur.

"Kami harap tidak terjadi lagi kejadian seperti ini.

Tentunya kami membutuhkan peran aktif khusus kepada keluarga terkecil yaitu keluarga dari anak-anak yang memang harus kita lindungi karena ini sering terjadi," kata Ady.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kapolres Tarik Nafas Dengar Jawaban Anggota Geng Motor yang Habisi Nyawa Remaja: Ortumu Gimana?