Viral Harga Mie Rp 54 Ribu, Camat Cisarua Langsung Sidak ke Kedai di Puncak Bogor

By Fadhliansyah, Kamis, 3 Juni 2021 | 17:10 WIB

Ilustrasi Puncak Bogor. Viral Harga Mie Rp 54 Ribu, Camat Cisarua Langsung Sidak ke Kedai di Puncak Bogor

Gridmotor.id - Viral harga mie Rp 54 ribu, camat Cisarua langsung sidak ke kedai di Puncak Bogor.

Beberapa hari lalu viral kasus kedai di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, yang memberikan harga yang dinilai tidak wajar oleh netizen.

Hal tersebut berawal dari unggahan sebuah foto nota pembayaran yang diunggah ke media sosial.

Dalam nota yang beredar tertulis bahwa harga 2 porsi mie instan pakai telur dipatok dengan harga Rp 54 ribu yang artinya 1 porsi Rp 27 ribu.

Baca Juga: Bikers yang Mau Turing Jangan Lupa Tanya, Viral Harga Mie di Puncak Bogor Rp 54 Ribu

Baca Juga: Puncak Geger, Moge Harley-Davidson Ambyar Tabrak Mobil Satpol PP

Namun di nota tersebut harga 1 porsinya ditulis Rp 18 ribu.

Kasir kedai tersebut diduga keliru dalam menghitung tarif makanan yang dipesan pelanggannya hingga tarif yang dibayarkan menjadi tak wajar.

Kemudian untuk sajian lainnya, seporsi nasi dipatok Rp 10 ribu, segelas teh manis hangat Rp 10 ribu, jagung bakar Rp 17 ribu, seporsi roti bakar coklat Rp 25 ribu dan seporsi telur setengah matang Rp 25 ribu.

Nota pembayaran warung di Puncak Bogor

Hal ini tentunya membuat brother yang sering turing ke Puncak harus lebih waspada.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Asik Di Puncak Bogor, Bikin Lebaran Jadi Berwarna

Saat berhenti di warung atau kedai makanan, sebaiknya tanyakan dulu harga makanan dan minumannya sebelum memesan.

Menanggapi kasus viral tersebut, Camat Cisarua Deni Humaedi langsung mendatangi kedai yang dimaksud, pada Rabu (2/6/2021).

Saat disidak, pihak warung bernama Kedai Rizqi Mulyana ini menerima kedatangannya camat dan jajaran dengan kooperatif.

Deni Humaedi mengatakan bahwa harga makanan dan minuman yang dijual warung tersebut tak jauh berbeda dengan warung-warung di Puncak lainnya.

Baca Juga: Catat, Mulai Jam Segini Jalur Puncak Ditutup Pada Malam Tahun Baru

"Sama warung sebelah paling harga ada perbedaan Rp 3 ribu atau Rp 4 ribu," kata Deni Humaedi kepada TribunnewsBogor.com di lokasi.

Saat dikonfirmasi camat terkait viralnya harga mie seduh, pihak warung mengaku bahwa memang ada kekeliruan penghitungan pembayaran kepada salah satu pelanggannya pada Selasa (1/7/2021) dini hari.

"Konsumen kan beda-beda, waktu itu mungkin dia merasa dibohongi. Apakah itu sengaja atau human eror ?. Tadi pengakuannya mungkin udah malem, bisa aja karena kurang tidur jadi kurang fokus," katanya.

Deni juga mengatakan bahwa seharusnya pelanggan juga sebelum pulang mengecek dahulu nota pembayaran demi mengantisipasi adanya kekeliruan.

Baca Juga: Niat Mau Ngadem Malah Disuruh Swab dan Rapid Test, Bikers Yakin Masih Mau Maksa ke Puncak? Ada Razia Besar yang Tak Biasa Loh!

Dia juga meminta pihak kedai memasang daftar harga di area warung agar jelas.

"Ini harus jadi pelajaran buat semuanya, pegawainya harus dibina berikan pelayanan yang baik. Kemudian harga, pelanggan silahkan dicek dulu, khawatir nanti pulang kecewa karena kekeliruan tapi terlanjur pulang ke rumah," katanya.

Terkait harga makanan dan minuman di warung-warung kawasan Puncak yang dinilai relatif mahal, kata dia, perlu ada kesepakatan bersama antar pedagang.

Seperti menentukan harga eceran tertinggi yang disepakati secara bersama.

"Misalnya yang dibolehkan di jalur ini Rp 15 ribu sampai Rp 18 ribu. Siapa yang lebih dari itu, secara hukum sosialnya akan dikomplain. Soalnya akan berpengaruh ketika di sini mahal, udah ke tempat lain, artinya pelanggan di sini juga akan berkurang," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Warung yang Jual Mie Rebus Rp 54 Ribu di Puncak Bogor Disidak Petugas, Camat Temukan Fakta Ini