Ia berharap Shopee menerapkan kebijakan kemitraan yang setara dan adil.
Arif pun ingin para kurir ini diangkat menjadi karyawan tetap.
Sejak 5 hari yg lalu, rider Shopee Express di daerah Jabodetabek melakukan mogok kerja. Mereka protes karena upahnya diturunkan dari 5.000/paket, 3.500/paket, 2.500/paket, & pada awal April menjadi 1.500/paket.
Mereka tak dapat upah minimum & jaminan sosial.#ShopeeTindasKurir
— Arif Novianto (@arifnovianto_id) April 11, 2021
Sementara itu, Executive Director Shopee Indonesia Handhika Jahja membantah cuitan Arif. Ia menyebut, tak ada mogok kerja dan operasional Shopee berjalan seperti biasa.
"Tidak ada aksi demonstrasi atau mogok kerja oleh mitra pengemudi SPX. Perlu menjadi catatan bahwa para mitra pengemudi SPX memiliki kebebasan untuk memilih hari operasional kerja mereka,” ujar Handika, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Kronologis Gerombolan Pemotor Nekat Terobos dan Lindas Kuburan, Teriakan Penjaga Makam Gak Digubris
Handika menyebut, pihaknya menetapkan hitungan upah sesuai harga pasaran. Ia pun mengaku Shopee telah menaati seluruh peraturan.
"Insentif untuk mitra pengemudi SPX sangatlah kompetitif di industri jasa logistik,” ujarnya.
"Kami pastikan bahwa skema insentif Shopee selalu mengikuti peraturan yang berlaku di daerah terkait, serta mengikuti tingkat harga di pasar guna mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pengguna dan ketersediaan mitra SPX," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul "Mogok Kerja karena Upah Murah, Curhat Kurir Shopee Bawa Bertumpuk Paket, dan Dimarahi Pelanggan"