Patriot Sejati, Anggota Polantas Peluk Anggota TNI Yang Dikeroyok Rombongan Harley Davidson Demi Melindungi Dari Pemukulan

By Indra GT, Kamis, 5 November 2020 | 20:15 WIB

Brigadir Muhammad Hafiz Basari, polantas yang melerai pengeroyokan 2 anggota TNI oleh klub HOG Siliwangi Bandung Chapter di Bukittinggi.

Gridmotor.id - Seorang anggota Polantas langsung memeluk anggota TNI yang dikeroyok oleh rombongan Harley Davidson agat tidak dipukuli lagi.

Sebetulnya anggota Polantas ini mencoba melerai pertikaian yang terjadi antara 2 anggota TNI yang dikeroyok oleh rombongan Harley Davidson.

Awalnya anggota Polantas tidak tahu kalau yang dikeroyok oleh rombongan Harley Davidson merupakan anggota TNI.

Tindakan mulia dari anggota Polantas demi melindung dua orang yang merupakan anggota TNI dari amukan rombongan Harley Davidson

Baca Juga: Buntut Pengeroyokan 2 Anggota TNI Oleh Rombongan HOG Yang Dipimpin Mantan Pangkostrad, Turing Berhenti Menunggu Izin Kapolres Bukittinggi Untuk Melanjutkan 

Baca Juga: Pengeroyokan 2 Anggota TNI oleh Oknum Anggota Club Moge Berbuntut Panjang, Anggota DPR: Anda Itu Siapa? Touring Ada Tugas Negara

Anggota polisi peluk anggota TNI dikeroyok rombongan moge Harley Davidson, bernama Muhammad Hafiz Basari.

Diketahui, sosok Muhammad Hafiz Basari jadi sorotan karena saat itu dia berada di lokasi kejadian dua anggota TNI dikeroyok rombongan moge Harley Davidson.

Saat itu, Muhammad Hafiz Basari merupakan sosok anggota Polantas pasang badan melindungi dua anggota TNI dikeroyok rombongan moge Harley Davidson.

Polantas yang terlambat datang ke tempat kejadian perkara (TKP), langsung memeluk anggota TNI usai dihajar klub moge yang mengamuk.

Baca Juga: Video Anggota TNI Dikeroyok Anggota Klub Motor Gede Viral di Medsos, Begini Kata Polisi

Patwal Satlantas mengawal konvoi moge klub HOG Siliwangi Bandung Chapter dalam turing Long Way Sumatra Island yang berujung pengeroyokan terhadap dua anggota TNI.

Aksi pengeroyokan terhadap anggota TNI Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat, terekam kamera pengawas atau CCTV toko butik di Simpang Tarok, Kota Bukittinggi.

Dalam rekaman tersebut, diketahui bahwa polisi sempat berusaha melerai keributan.

Namun, kendati polisi sudah berusaha melerai, anggota klub moge tersebut terus menghajar anggota TNI yang tidak berseragam.

Baca Juga: Cita-cita Jadi Militer? TNI AU Buka Pendaftaran Tamtama Nih, Prajurit Karir Gelombang 2 Lulusan SMP Boleh Ikutan Daftar

Bahkan, ibu pemilik toko sudah memohon untuk berhenti.

Namun, hal itu tidak digubris oleh anggota klub moge terus menghajar Serda Mistari yang lari menuju toko.

Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara mengakui bahwa polisi sudah berusaha melerai aksi brutal anggota klub moge tersebut.

"Justru sudah dilerai," kata Dody saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/11/2020).

 Baca Juga: Geger Debt Collector Sok-sokan Narik Motor Rupanya Milik Anggota TNI dari Pemberian Panglima, Endingnya Kocak

Polantas yang terekam kamera pengawas CCTV tersebut adalah Brigadir Muhammad Hafiz Basari yang bertugas di Satuan Lalu Lintas Polres Bukittinggi.

Hafiz diketahui saat kejadian juga menjadi petugas patwal iring-iringan moge tersebut di belakang dengan mengendarai mobil.

"Saat kejadian, saya patwal pakai mobil di belakang iring-iringan," jelas Hafiz yang dihubungi Kompas.com, Selasa (3/11/2020).

Menurut Hafiz, dia datang terlambat ke lokasi kejadian.

Baca Juga: Ada-ada Aja Nih Orang Mau Berangkat Kerja Naik Motor Malah Remas Payudara Cewek, Korban Menangis di Depan Anggota TNI

Korban Serda M Yusuf sudah tergeletak di lantai dan Serda Mistari dikejar oknum anggota Moge ke dalam toko.

"Saya datangnya terlambat.

Saya patwal di belakang.

Jalan macet dan saya turun lihat ada kejadian itu," kata Hafiz.

Baca Juga: Bekasi Geger, Jalanan Langsung Macet Saat Aparat Polisi, TNI, dan Satpol PP Segel Kafe yang Viral Karena Ramai ABG Joget Santuy Tanpa Masker

Setelah turun, ia melihat Serda M Yusuf sudah tergeletak setelah dikeroyok oknum anggota moge.

"Saya lerai dan peluk korban.

Kemudian saya lihat satu orang lagi (Serda Mistari) dikejar.

Saya ikut kejar dan melerainya," jelas Hafiz.

Baca Juga: Solo Mencekam Titik-titik Masuk Kota Disekat 790 Personel Gabungan TNI Polri Brimob dan Kopassus, Pemotor Berbaju Hitam Diburu

Menurut Hafiz, saat itu ada beberapa orang oknum moge yang mengejar Serda Mistari.

Kemudian, ia langsung melerainya sambil berteriak minta dihentikan.

"Sudah, sudah, jangan, jangan," kata Hafiz menirukan ucapannya waktu itu.

Saat kejadian itu, Hafiz sempat didorong-dorong oknum anggota moge tersebut.

Baca Juga: Anggota TNI Tabrak Briptu Andry Sampai Tewas, Motor dan Barang Berharga Korban Tergolek Begitu Saja di Lokasi Kejadian

Anggota moge tersebut masih melayangkan pukulan ke arah Serda Mistari yang berada di belakangnya.

"Saya didorong-dorong. Saya minta hentikan.

Di samping saya, juga ada ibu-ibu yang memohon untuk dihentikan," kata Hafiz.

Setelah beberapa saat, kata Hafiz, oknum anggota klub moge tersebut akhirnya pergi juga.

Baca Juga: Badan Remuk! 4 Pemotor Ambyar Diseruduk Angkutan Elf, Kaget Ada Mobil TNI, Warganet: Siapa yang Salah?

Setelah oknum moge itu pergi, Hafiz berusaha menolong korban dan menanyakan kronologi kejadian.

"Saat itu korban mengatakan tidak menerima kejadian itu dan akan melapor ke Dandim," kata Hafiz.

Saat itu, menurut Hafiz, ia baru mengetahui bahwa korban adalah anggota TNI. Kemudian, Hafiz menghubungi polisi militer.

Di saat itulah, Hafiz tidak melihat korban lagi.

Baca Juga: Lupa Pakai Masker, Pengendara Moge Langsung Disetop Anggota TNI, Begini Reaksinya

"Saya baru tahu korban adalah tentara.

Saya telepon PM, setelah itu saya tidak melihat lagi korban," kata Hafiz.

Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah menetapkan lima tersangka dalam kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI.

Awalnya, tersangka hanya dua orang, yaitu MS (49 ) dan B (18 ).

Baca Juga: Geger Video Motor Ambruk Dilindas Tank TNI, Netizen Malah Bilang Begini

Kemudian, kemarin bertambah dua orang lagi, HS (48) dan JAD (26).

Hari ini, Polres Bukittinggi kembali menangkap satu orang lagi dan langsung menetapkan tersangka, yaitu TR (33) anggota klub moge asal Garut, Jawa Barat.

"Hari ini bertambah satu yaitu TR. Hal itu terekam di dalam video dan keterangan tiga orang saksi yang merupakan karyawan toko butik dan telepon seluler," kata Dody.

Polisi telah mengirimkan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) kasus pengeroyokan dua personel TNI oleh anggota Moge Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter (HOG SBC) ke Kejaksaan.

Baca Juga: Brakkk! Viral Video Gerobak dan Motor Ambyar Gegara Ditabrak Tank TNI Ngedrift, Netizen: Toretto Menangis Melihat Ini

Sebanyak lima orang anggota klub tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus tersebut.

"SPDP-nya sudah diserahkan kemarin, Senin (2/11/2020) oleh Kapolres Bukittinggi ke Kejaksaan.

Malahan didampingi Dandim 0304/Agam juga," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto yang dihubungi Kompas.com, Selasa (3/11/2020).

Stefanus mengatakan, polisi sangat serius menangani kasus tersebut.

Baca Juga: Netizen Jadi Pada Salah Fokus, Pemotor Ganteng Dihukum Push Up Sama Anggota TNI, Kok Gerakannya Kayak Lagi...

Apalagi kasus tersebut saat ini sudah menjadi sorotan nasional."Kalau ada yang berpikiran polisi tidak serius tangani kasus ini, itu salah.

Polisi sangat serius," jelas Stefanus.

Sebuah video yang memperlihatkan aksi penyisiran atau sweeping terhadap pengendara motor gede (moge) di Bukittinggi, Sumatera Barat, menjadi viral di media sosial.

Video tentang sweeping moge tersebut menyebar tak lama setelah kejadian pengeroyokan terhadap anggota TNI oleh para anggota klub moge.

Baca Juga: Lampung Berduka, Suzuki GSX-R150 Ambyar Diadu Truk Anggota TNI, Pemotor Tewas Kepalanya Robek

Di unggahan akun Facebook Kaba Bukittinggi, Senin (2/11/2020), disebutkan Markas Cabang Laskar Merah Putih Kota Bukittinggi melakukan penyisiran/sweeping moge di SPBU Bangkaweh, Ladang Laweh, Banuhampu, Agam, Sumbar.

Selain itu, terdapat keterangan bahwa Laskar Merah Putih Kota Bukittinggi meminta agar klub moge tidak keluar dari Bukittinggi hingga ada kejelasan proses hukum terkait pengeroyokan dua anggota TNI di Simpang Tarok, Bukittinggi, pada Jumat (30/10/2020).

Selain tulisan, akun itu juga mengunggah sebuah video berdurasi 53 detik yang berisi adegan penyisiran atau razia moge di SPBU tersebut.

"Izin mas, kita dari Laskar Merah Putih ini, terkait permasalahan yang terjadi kemarin," kata seorang lelaki dalam video itu kepada seorang pengendara sepeda motor.

Baca Juga: Tiba-tiba Jadi Sultan Mudah Kredit Motor dan Kuliahkan 2 Anak, Modal Pria Ini Hanya Kenakan Baju Hijau tapi Jangan Ditiru

Mendengar dirinya disapa, pengendara Moge tersebut memberi hormat dan kemudian mengklarifikasi bahwa kendaraannya bukan Harley Davidson.

"Oh ini bukan Harley Bang," jawabnya. Kemudian, terjadi tanya jawab.

"Jadi Mas dari mana ini?" tanya anggota ormas tersebut.

Aksi interogasi itu berlanjut hingga pengendara sepeda motor itu mengeluarkan ponsel dan memperlihatkannya ke salah seorang anggota ormas.

Baca Juga: Mirip Adegan SmackDown! Diduga Tertabrak Motor Balap Liar, Anggota TNI Ngamuk Banting Pemotor di Jalan

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengakui sudah mengetahui aksi sweeping tersebut.

Stefanus berharap ormas tersebut dapat menahan diri dan tidak menimbulkan konflik nantinya.

"Iya, kita berharap mereka menahan diri dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan nantinya," kata Stefanus saat dikonfirmasi.

Menurut Stefanus, kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI sudah ditangani secara profesional oleh polisi.

Baca Juga: Warga Berhamburan, Anggota TNI Langsung Ditutup Terpal Usai Adu Banteng, Honda Mega Pro Ludes Terbakar

Kemudian, Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) sudah diserahkan polisi ke Kejaksaan.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan anggota TNI dikeroyok pengendara motor gede (moge) viral di media sosial.

Video itu diunggah akun Instagram @reporter.minang yang menyebutkan pengeroyok adalah sejumlah orang diduga anggota klub motor gede.

"Sepotong video aksi main keroyok segerombolan anggota klub motor besar terjadi di Kota Bukittinggi, persisnya di Simpang Tarok, Jumat, 30 Oktober 2020 sore viral di jagad maya," tulis akun tersebut.

Baca Juga: Modal Rambut Cepak Tenteng Pistol Bohongan Bapak Ini Gertak Tukang Angkringan, Gak Tahunya Maling Motor

Dalam video itu terlihat korban didorong hingga tersungkur. Setelah itu, salah satu pelaku menendang kepala korban.

Terungkap dua orang korban pengeroyokan itu adalah anggota Kodim 0304/Agam Serda M Yusuf dan Serda Mustari.

Kedua korban bukan hanya dikeroyok, namun juga diancam akan ditembak. Polisi sudah berusaha melerai kejadian itu.

Namun malahan polisi tersebut hampir kena pukulan dari oknum anggota klub moge yang sudah sangat emosi.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Cerita Polisi Peluk Anggota TNI Dihajar Rombongan Moge, Muhammad Hafiz Basari Baru Tahu Sosok Korban