Performa Mesin Anjlok Karena Sering Gonta-ganti Merek Bensin, Pakar Konversi Energi Langsung Bereaksi

By Ahmad Ridho,Harun Rasyid, Minggu, 2 Agustus 2020 | 11:24 WIB

Performa mesin langsung anjlok karena sering gonta-ganti merek bensin, pakar konversi energi langsung bereaksi.

GridMotor.id - Performa mesin langsung anjlok karena sering gonta-ganti merek bensin, pakar konversi energi langsung bereaksi.

Jarang disadari bikers efek sering gonta-ganti merek bensin ternyata bisa seperti ini.

Performa motor mendadak anjlok dan tenaga loyo, fakta atau hoax?

Sering gonta-ganti dan mencampur berbagai merek bensin, apa efeknya ya? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Setelah Harga Minyak Dunia Meroket, Ternyata Segini Harga Bensin Pertamina Terbaru Juli 2020

Baca Juga: Waspada! Jual Bensin Eceran Bisa Didenda Rp 30 Miliar sampai Masuk Penjara, Niat Untung Besar Malah Rugi Bandar

Di Indonesia banyak pilihan penggunaan bahan bakar dari para produsen khususnya yakni bensin.

Produsen yang dimaksud yakni mulai dari Pertamina, Shell, Total, BP AKR dan juga Vivo.

Nah, kadang kita dibuat penasaran dan ingin mencoba beberapa jenis bensin dari masing-masing produsen tersebut.

Lantas, apakah sering isi bensin beda-beda merek memiliki pengaruh buruk terhadap mesin kendaraan?

Baca Juga: Update Harga Bensin Pertamina Terbaru Juli 2020 Setelah Harga Minyak Dunia Melonjak

Prof. Tri Yuswidjajanto selaku Ahli Konversi Energi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan.

Sensasi berbeda yang dirasakan ketika menggunakan BBM beda produsen dipengaruhi banyak faktor.

"Meski penggolongan RON umumnya dari setiap produsen sama. Misalnya RON 92 di Pertamina ada Pertamax dan Shell ada Super,"

"Tapi detailnya RON-nya bisa berbeda. Mungkin ada yang pas 92 dan ada yang 92,5, jadi ini yang menyebabkan efek pemakaiannya berbeda," ujar Tri saat dihubungi, Jumat (31/7/2020).

Baca Juga: Gara-gara Uang Bensin, Penjual Kucing Misterius Gelap Mata Hajar Calon Pembelinya Sampai Berdarah-darah

Selain RON, menurut Tri, zat aditif seperti deterjen dan oktan booster yang digunakan masing-masing produsen juga berbeda.

"Zat aditif pada BBM ada yang untuk mengatur RON seperti oktan booster, ada yang buat menjaga performa mesin seperti deterjen dan juga berfungsi untuk memelihara katup hisap seperti karburator dan injector supaya tidak menghasilkan deposit yang banyak," kata Tri.

"Nah zat aditif yang digunakan berbagai produsen ini berbeda-beda. Makanya kalau kendaraan pakai Pertamina dan Shell atau produsen lain rasanya berbeda," lanjutnya.

Sementara efek dari pencampuran BBM beda merek ini, tergantung dari kemampuan menerima bahan bakar di setiap kendaraan yang bervariasi.

Baca Juga: Bikin Geger Warga, Kereta Api Ikut Antre di Pom Bensin Jepang, Ternyata Begini Faktanya

"Isi BBM ini orang jarang yang sampai habis banget atau sampai kosong. Kalau BBM beda produsen ini tercampur jika mesinnya mampu menerima tidak masalah. Tapi jika tidak compatible justru malah menghasilkan kotoran yang banyak," jelas Tri.

Ia mengungkapkan, dampak lain dari pencampuran BBM beda produsen justru tidak membuat performa kendaraan makin baik.

"Jika BBM beda produsen ini tidak bisa bersinergi di ruang bakar akan membuat performa mesin menurun," sebutnya.

Karena itu, Tri menyarankan sebaiknya jangan sering gonta-ganti BBM beda merek agar performa mesin terjaga.

Baca Juga: Brutal! 6 ABG Diduga Begal Gak Mau Bayar Setelah Isi Bensin, Pas Diuber Pemotor Malah Pamerin Pedang

"Saran saya sebaiknya jangan sering mencampur atau mengkonsumsi BBM beda produsen. Misalnya kalau sering pakai Pertamina ya pakai itu saja terus," tutupnya.