Bikers Jangan Keseringan Makan, Segini Batas Maksimal Konsumsi Mie Instan dalam Sebulan

By Erwan Hartawan, Kamis, 16 Juli 2020 | 19:00 WIB

Ilustrasi mie instan

Gridmotor.id - Mie instan memang membuat setiap orang ketagihan.

Ukurannya tak besar, bikin tidak cukup kalo cuma satu bungkus.

Bahkan, sebagian brother dalam seminggu makan mi instan lebih dari sekali.

Kalau dikalkulasi, dalam sebulan bisa saja mengonsumsi mie instan 5 kali atau lebih.

Baca Juga: Bikers Waspadalah, Mulai Sekarang Stop Konsumsi Nasi Dingin dan Makan Mie Instan Campur Nasi, Ternyata Dampaknya Mengerikan

Baca Juga: Greget Banget! Restoran Jepang Dijamin Kalah, Ini Cara Makan Mie Instant Ala Anak Motor, Ada Yang Mau Coba?

Nah, sebaiknya makan mi instan berapa kali dalam sebulan? Profesor dari Harvard dan ahli diet Mount Elizabeth Hospital menjelaskan terkait hal tersebut.

Makan mie instan 1-2 kali sebulan

Mie instan tak dianggap sebagai pengganti makanan, oleh karena itu tak ada saran rekomendasi jumlah konsumsi mie instan.

Hal tersebut disampaikan oleh ahli diet Mount Elizabeth Hospital Seow Vi Vien, seperti dikutip dari The Strait Times

Namun menurut Vien, batas aman makan mie instan dalam seminggu adalah 1-2 kali.

Sementara Dr. Frank B. Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard, merekomendasikan untuk konsumsi mie instan 1-2 kali dalam sebulan, melansir The New York Times.

Baca Juga: Via Vallen Naik Yamaha NMAX Bagikan Sembako ke Warga, Ternyata Ada yang Punya Rumah Bagus dan Motor Ninja

Makan mi instan beberapa kali dalam seminggu, kata dia, dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Dampak konsumsi mie instan Berdasarkan Vien, mi instan mengandung banyak lemak, lemak jenuh, dan natrium.

Sementara serta, protein, vitamin, dan mineralnya sedikit.

Dalam sebungkus mie instan lengkap dengan satu paket bumbu mengandung sampai 1.700 miligram natrium.

Baca Juga: Modus Pesan Mie Instan, Pemuda Ini Malah Incar Motor Pemilik Warung, Akhirnya Lanjut Makan Mie di Penjara

Jumlah tersebut 85 persen lebih banyak dari rekomendasi jumlah asupan natrium harian.

Menurutnya, konsumsi garam atau natrium yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan stroke.

Kalau ada yang hanya makan mi instan saja tiap hari, ia akan mengalami kurang gizi seiring berjalannya waktu.

Vien mengumpamakan konsumsi mie tersebut 3 kali sehari.

Baca Juga: Bikers Pecinta Kuliner Tahu Gak Sejarah Telur Asin di Indonesia? Begini Ceritanya...

Pasalnya, mereka tidak mendapatkan jumlah nutrisi yang dibutuhkan seperti protein, vitamin, dan mineral guna mendukung kesehatan.

Mie instan tampaknya cenderung lebih memengaruhi kesehatan wanita dibandingkan pria.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr. Hyun Joon Shin dari Baylor Heart and Vascular Hospital di Texas, pemimpin penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition.

Mengutip The Daily Mail, penelitian tersebut difokuskan di Korea Selatan yang merupakan negara pemakan mie instan terbanyak di dunia.

Baca Juga: Efeknya Sangat Berbahaya, Bikers Mulai Sekarang Jangan Pernah Simpan Makanan di Kulkas dengan Plastiknya, Begini Cara yang Aman

Menurutnya, hal tersebut dapat dikaitkan dengan perbedaan biologis antara wanita dan pria dari segi hormon seks dan metabolisme.

Namun, penemuan tersebut kemungkinan karena wanita lebih mungkin melaporkan secara akurat apa yang dimakan setiap hari.

Faktor potensial lainnya dalam perbedaan gender tersebut adalah bahan kimia bernama bisphenol A (BPA) yang digunakan untuk mengemas mie dalam stirofoam.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA mengganggu cara hormon mengirim pesan melalui tubuh, khususnya estrogen.

Baca Juga: Bikers Yang Suka Kerak Telor Harus Bersabar, Akibat Pandemi Corona, Tukang Makanan Ini Terancam Gak Boleh Jualan, Begini Ternyata Faktanya

Pernyataan Shin tersebut pun didukung oleh Hu yang menyampaikan bahwa efek kesehatan tersebut tak terlihat pada pria sebab wanita lebih rinci dalam melaporkan diet mereka.

Selain itu, efek kesehatan lebih terlihat pada wanita mungkin karena mereka lebih sensitif terhadap diet karbohidrat, natrium, dan lemak jenuh pasca-menopause.