Geger Soal Kalung Antivirus Pembunuh Wabah Corona, Begini Penjelasan Kementan yang Harus Diketahui Bikers

By Ahmad Ridho, Minggu, 5 Juli 2020 | 08:56 WIB

Geger soal kalung antivirus pembunuh wabah corona, begini penjelasan Kementan yang harus diketahui bikers.

GridMotor.id - Geger soal kalung antivirus pembunuh wabah corona, begini penjelasan Kementan yang harus diketahui bikers.

Sampai saat ini wabah virus corona (Covid-19) masih jadi momok menakutkan.

Pasalnya jumlah korban terus bertambah dan obatnya atau vaksin belum ditemukan.

Namun ada kabar gembira karena belakangan ditemukan kalung antivirus yang diklaim mampu membunuh wabah virus corona.

Baca Juga: Sambut New Normal, Jepang Jual 'Masker Pintar' yang Bisa Buat Telepon dan Terjemahkan Bahasa Asing, Harganya Pas di Kantong Bikers

Baca Juga: Sepele Bikers Harus Tahu 2 Sebab Utama Infeksi Virus Corona yang Paling Tinggi

Antivirus berbentuk kalung ini tentu membuat geger dan bikers jadi penasaran.

Agar informasinya enggak simpang siur, Kementerian Pertanian (Kementan) langsung buka suara.

Kementan telah meluncurkan inovasi antivirus berbasis eucalyptus, yang salah satunya berbentuk kalung.

Antivirus ini diklaim ampuh membunuh virus corona.

Baca Juga: Bikers Jangan Pandang Sebelah Mata, Dikenal Sebagai Pembunuh Paling Banyak di Dunia, Ternyata Virus Corona Juga Punya Sisi Posisi Positif, Begini Kata CEO Amal WildAid

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan membeberkan sejumlah keunggulan antivirus berbahan tanaman eucalyptus ini.

Kepala Badan Litbang Pertanian Kementan Fadjry Djufry menjelaskan, penemuan antivirus ini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mencari obat untuk mencegah dan menangani virus corona penyebab Covid-19 yang masih mewabah di Indonesia.

"Ini bukan obat oral, ini bukan vaksin, tapi kita sudah lakukan uji efektivitas, secara laboratorium secara ilmiah kita bisa buktikan," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/7/2020).

Menurut dia, eucalyptus selama ini dikenal mampu bekerja melegakan saluran pernapasan, menghilangkan lendir, pengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri, mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut.

Baca Juga: Bikers Harus Waspada, Kenali Tanda-tanda Sakit Kepala Karena Migrain dan Terpapar Covid-19, Keluhan Semakin Banyak

"Minyak eucalyptus ini juga sudah turun menurun digunakan orang dan sampai sekarang tidak ada masalah, sudah puluhan tahun lalu orang mengenal eucalyptus atau minyak kayu putih, meskipun berbeda sebenarnya, tetapi masih satu famili hanya beda genus di taksonomi," jelas dia.

Menurut Fadjry, minyak atsiri eucalyptus citridora bisa menjadi antivirus terhadap virus avian influenza (flu burung) subtipe H5N1, gammacorona virus, dan betacoronavirus.

Penemuan tersebut disimpulkan melalui uji molecular docking dan uji in vitro di Laboratorium Balitbangtan.

Dia mengatakan, laboratorium tempat penelitian eucalyptus telah mengantongi sertifikat level keselamatan biologi atau biosavety level 3 (BSL 3) milik Balai Besar Penelitian Veteriner.

Baca Juga: Jadi Tontonan Warga Sampai Pemotor yang Melintas, Seorang Wanita yang Berprofesi Dokter Gigi Nekat Bugil Sambil Bediri di Pinggir Jalan

Virologi Kementan pun sudah melakukan penelitan sejak 10 tahun lalu dan tak asing dalam menguji golongan virus corona seperti influenza, beta corona, dan gamma corona.

"Setelah kita uji ternyata Eucalyptus sp. yang kita uji bisa membunuh 80-100 persen virus mulai dari avian influenza hingga virus corona.

Setelah hasilnya kita lihat bagus, kita lanjutkan ke penggunaan nanoteknologi agar kualitas hasil produknya lebih bagus,” sebutnya.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kementan soal Kalung Antivirus: Ini Bukan Obat Oral, Ini Bukan Vaksin...",