Ogah Disamakan dengan Kelompok John Kei, Debt Collector Ini Terang-terangan Gak Mau Dicap Preman

By Ardhana Adwitiya, Sabtu, 27 Juni 2020 | 15:05 WIB

Kolase foto Pengusaha Jasa Keamanan Marsyel Ririhena dan John Kei. Marsyel Ririhena angkat bicara tentang aksi premanisme yang dilakukan kelompok John Kei.

Baca Juga: Disebut Punya Jasa Debt Collector John Key Diduga Terlibat Penembakan dan Pembacokan di Green Lake City dan Cengkareng

Meski demikian, Marsyel menegaskan bahwa pihaknya selama ini telah mengerjakan pekerjaannya secara profesional.

"Tapi saya liihat dari bebeerapa dari sebagian besar orang Maluku yang diberikan kepercayaan oleh klien untuk menagih hutang itu rata-rata mereka sudah mengarah ke hal-hal yang profesional," ungkap dia.

Pasalnya, lanjut Marsel, pihaknya juga ingin memberi makan keluarga dari uang yang halal.

Marsyel lantas menegaskan bahwa pekerjaannya itu benar dan tak menyalahi aturan.

Baca Juga: Geger Video Debt Collector Sok Jagoan Keroyok Driver Ojol Pakai Senjata Sampai Berdarah-darah, Polisi Langsung Buka Suara

"Karena mereka istilahnya kasih keluarga sesuatu yang halal kan. Dan kita enggak mau dicap sebagai stigma preman, kita enggak mau," sambungnya.

"Karena kita memang benar-benar melakukan sesuatu yang betul dan baik," katanya

Pada kesempatan yang sama, Tubagus Ade Hidayat menjelaskan seseorang tidak dapat dihukum hanya atas dasar label 'preman' yang dilekatkan.

Tubagus membahas hal itu untuk menanggapi kasus penyerangan kelompok John Kei.