Wabah Corona Bisa Berakhir, Bikers Harus Tahu Ini Dia Obat yang Diklaim Efektif Sembuhkan Pasien Covid-19, Apa Efek Samping Dexamethasone?

By Ahmad Ridho, Kamis, 18 Juni 2020 | 17:05 WIB

Gambar ilustrasi pasien Covid-19 alias Corona

GridMotor.id - Wabah corona bisa berakhir, bikers harus tahu obat yang diklaim efektif sembuhkan pasien Covid-19, apa kandungan dan efek samping Dexamethasone?

Dexamethasone (deksametason) tengah menjadi sorotan karena dianggap sebagai terobosan besar dalam memerangi pandemi virus corona.

Pada Selasa (16/6/2020), para ahli yang dipimpin tim Universitas Oxford mengungkapkan temuan awal bahwa dexamethasone dapat mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 dalam kondisi parah.

Temuan awal ini menjadikan dexamethasone sebagai obat pertama yang terbukti secara efektif bekerja melawan virus corona jenis baru.

Baca Juga: Viral Pasien Sembuh Corona Bagikan Rincian Biaya Perawatan, Totalnya Setara Dua Yamaha All New NMAX Baru!

Apa itu dexamethasone?

Dexamethasone merupakan obat steroid berbasis rendah yang biasanya dipakai mengobati berbagai reaksi alergi, rheumatoid arthritis dan asma, gangguan darah, kekebalan tubuh, masalah pernapasan hingga kanker tertentu.

Obat ini masuk dalam obat anti-inflamasi, kelompok obat untuk mengurangi peradangan sehingga meredakan nyeri dan menurunkan demam.

Penelitian dilakukan dengan meresepkan obat ini kepada sekitar 2.000 pasien yang terinfeksi corona virus dengan kasus parah.

Baca Juga: Sedih Lihatnya, Gendong Bayi Turun dari Motor Matic Masuk ke Toko Obat, Kelakuan Pasutri Ini Bikin Geleng-geleng Kepala

Hasilnya, obat mampu mengurangi risiko kematian dengan rasio satu banding tiga untuk pasien yang menggunakan ventilator dan satu banding lima untuk pasien yang menggunakan tabung oksigen.

Ilustrasi obat Dexamethasone (Deksametasone).

Dosis harian dexamethasone bisa mencegah satu dari delapan kematian pasien dengan ventilator dan menyelamatkan satu dari setiap 25 pasien yang membutuhkan bantuan oksigen.

Selain itu, tim melibatkan 4.000 pasien sebagai kelompok kontrol yang tidak diberi dexamethasone.

"Dexamethasone adalah obat pertama yang terbukti meningkatkan harapan hidup pasien Covid-19. Hasil ini sangat disambut baik," kata Peter Horby, profesor Emerging Infectious Diseases di Departemen Kedokteran Nuffield, Universitas Oxford.

Baca Juga: Polisi dan Warga Berhamburan, Video Ibu Pasien Positif Corona Berusaha Peluk Polisi dan Melawan Saat Dijemput

Efek samping dexamethasone

Dexamethasone telah masuk daftar WHO Model List of Essential Medicines sejak 1977 dalam berbagai formulasi.

Obat jenis ini dapat diperoleh hampir di semua negara. Mengonsumsi obat ini harus sesuai petunjuk dokter, dengan dosis dan lama pengobatan tergantung pada kondisi medis masing-masing pasien.

Beberapa efek samping dari mengonsumsi obat ini seperti perubahan siklus menstruasi, pusing, sakit perut, gangguan tidur, nafsu makan meningkat, demam, hingga dapat menyebabkan gangguan penglihatan.

Baca Juga: Jalanan Langsung Macet, Video 10 Pasien Positif Virus Corona Kabur dari Karantina, Pemotor Berhamburan

Pemakaian obat ini juga perlu berhati-hati kepada seseorang dengan riwayat penyakit ginjal, TBC, diabetes, penyakit janutng, hipertensi, penyakit hati, dan gangguan pembekuan darah.

Harga obat berbasis dexamethasone tergolong murah.

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa obat berbasis dexamethasone.

Namun, melihat efek sampingnya, sebaiknya tak membeli obat dexamethasone secara bebas tanpa resep dokter.

Baca Juga: Waduh, Pemotor Sampai Berhenti, Video Pasien Diduga Positif Corona Kabur dan Tidak Mau Dikarantina

Tanggapan WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik temuan awal pemakaian dexamethasone terhadap pasien Covid-19 dalam kondisi kritis.

Pasien dengan ventilator, pengobatan terbukti mengurangi tingkat mortalitas sebanyak sepertiganya.

Untuk pasien dengan bantuan oksigen, tingkat mortalitas berkurang seperlimanya.

Baca Juga: Ada yang Masih Berani? Makassar Tangkap Pelaku Balap Liar dan Beri Hukuman Kubur Jenazah Pasien Corona

Namun ditegaskan bahwa temuan awal ini baru efektif pada pasien Covid-19 pada kondisi parah.

Sedangkan untuk pasien Covid-19 dengan gejala ringan, pengobatan menggunakan dexamethasone belum terbukti efektif.

"Ini berita yang sangat baik dan saya memberi selamat kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan kepada banyak rumah sakit di Inggris yang berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa," ujar Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yang Perlu Diketahui soal Dexamethasone, Obat yang Diklaim Efektif untuk Pasien Covid-19",