Perusahaan breeding akan melakukan seleksi ketat pada telur-telur ayam yang ditetaskan menjadi DOC atau bibit ayam.
Agar bisa menghasilkan DOC berkualitas, perusahaan breeding mengawinkan ayam betina dengan pejantan yang diseleksi secara ketat.
Terkadang, tak semua ayam betina dikawini oleh pejantan (terlewat).
Atau kasus lain, pejantan mengawini betina, namun proses pembuahannya tidak sempurna.
Perusahaan breeding lalu menyeleksi telur yang dihasilkan ayam betina yang sudah dikawinkan ini.
Dalam proses sortir ini, seringkali ditemukan telur yang tidak dibuahi.
Telur inilah yang kemudian disebut sebagai telur infertil karena tak bisa ditetaskan.
Proses sortir telur biasanya dilakukan karyawan perusahaan breeding dengan melihat embrio di dalam telur lewat peneropongan.