Gawat Nih, Driver Ojol Yang Meninggal Akibat Kecelakaan Ternyata Positif Covid-19, Sudah Terlanjur Dimakamkan Oleh Ratusan Driver Ojol

By Fadhliansyah, Kamis, 11 Juni 2020 | 14:35 WIB

Driver Ojol yang Meninggal Akibat Kecelakaan Ternyata Positif Covid-19, Sudah Terlanjur Dimakamkan Oleh Ratusan Driver Ojol

Gridmotor.id - Seorang driver ojek online (ojol) yang meninggal dunia dan dimakamkan oleh ratusan driver lain ternyata positif Covid-19 atau Corona.

Driver ojol yang berinisal DAW (39) itu sudah meninggal dan terlanjur dimakamkan tanpa protokol kesehatan.

Kabar mengenai DAW yang positif Covid-19 dikonfirmasi oleh Direktur Utama RSUD dr Soetomo, Surabaya, Joni Wahyuhadi.

DAW yang merupakan warga Surabaya, Jawa Timur ini meninggal dunia diakibatkan mengalami kecelakaan pada hari Minggu (7/6/2020) lalu.

Baca Juga: Gokil, 6 Driver Ojol Ini Punya Wajah Mirip Banget Artis Indonesia, Bagaikan Pinang Dibelah Dua!

Baca Juga: Hati Langsung Bergetar, Gak Cuman Jago Tarik Gas Motor, Driver Ojol Ini Jago Tarik Alat Musik Ini, Suaranya Bikin Satu Cafe Baper

DAW mengalami kecelakaan saat dijambret.

Saat itu, pihak RS menyatakan bahwa DAW berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

"Hasil swabnya positif, diketahui setelah beliau wafat," kata Joni, saat dihubungi, Rabu (10/6/2020).

Joni menyebut, saat mengalami kecelakaan akibat dijambret, DAW awalnya dibawa ke salah RS swasta di Surabaya.

Baca Juga: Bulu Kuduk Merinding, Ojol Bagikan Kisah Seram Antar Penumpang Bernama Cindy, Ternyata Sudah Meninggal 4 Tahun Lalu

Di RS tersebut, kata Joni, dokter telah melakukan pemeriksaan awal, yakni melakukan rapid test dan CT scan kepada DAW.

"Di sana, dokternya cukup teliti, (DAW) dilakukan pemeriksaan ketat sesuai prosedur kesehatan yang seharusnya dilakukan," ujar Joni.

Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil rapid test, DAW dinyatakan non-reaktif.

Namun, hasil CT scan, paru-paru DAW menunjukkan gejala yang khas dengan penderita Covid-19, yakni terdapat bercak putih atau ground glass opacity.

Baca Juga: Walah, Meski Ojol dan Opang Boleh Beroperasi Bawa Penumpang Tapi Tidak Diizinkan di Banyak Kelurahan, Ini Daftarnya

"Nah, di CT-scan ada yang disebut dengan ground glass," ucap dia.

Setelah itu, lanjut Joni, DAW dirujuk ke RSUD dr Soetomo dan dilakukan skoring lanjutan terhadap pasien.

Ternyata, DAW juga mengalami gejala klinis seperti Covid-19, yakni suhu badan panas hingga sesak napas.

Untuk mendapatkan hasil yang akurat, dokter RSUD dr Soetomo melakukan tes swab kepada DAW.

Baca Juga: Salut Banget! Dapat Berita Dua Anak Hilang, Belasan Driver Ojol Langsung Bergegas Sweeping

Menurut Joni, DAW sejatinya bakal menjalani operasi akibat kecelakaan yang dialaminya.

Namun, itu urung dilakukan karena DAW meninggal dunia, bahkan sebelum hasil swab PCR-nya keluar.

Ia memastikan jenazah DAW dirawat dengan protokol pemulasaraan pasien Covid-19.

Hal itu dilakukan sesuai pedoman untuk mengantisipasi risiko penularan saat proses pemakaman.

Baca Juga: Mau Naik Ojek Online di Massa PSBB Transisi? Perhatikan Persyaratan Ini Agar Tidak Ditolak Driver Ojol

Namun, pihak keluarga dan ratusan ojol yang juga rekan DAW menolak.

Ratusan ojol dan keluarga tetap nekat agar DAW dapat dimakamkan sesuai prosedur normal.

Joni memahami, banyak ratusan ojol yang memprotes rumah sakit.

Sebab, kata Joni, ratusan ojol itu hanya berpatokan pada hasil rapid test DAW yang hasilnya non reaktif.

Baca Juga: Sempat Dirawat, Driver Ojol Wanita Korban Penjambretan Tutup Usia, Ribuan Driver Ojol Banjiri Kamar Mayat RS Dr. Soetomo Surabaya

Padahal, rapid test merupakan tahap awal dan hasilnya belum sepenuhnya benar.

Karena itu, diperlukan langkah pemeriksaan lanjutan seperti CT scan dan swab PCR test.

Ia menambahkan, semestinya pemulasaran kepada jenazah DAW mengikuti kaidah pasien yang menderita Covid-19.

Namun, ratusan ojol tetap bersikeras menganggap jenazah DAW meninggal murni karena kecelakaan atau bukan karena terjangkit Covid-19.

Baca Juga: Viral, Video Driver Ojol yang Meninggal Mendadak di Depan Sebuah Ruko, Sudah Dipastikan Ini Penyebabnya

"Jadi, mohon kawan-kawan, walaupun rapid test negatif, orang itu bisa menderita Covid-19. Justru yang rapid test negatif itu yang harus kita waspadai karena dia belum terbentuk antibodi," kata Joni.

Sebelumnya diberitakan, ratusan ojek online (ojol) mendatangi kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo pada Minggu (7/6/2020) malam.

Mereka nekat menjemput rekannya, DAW (39) yang meninggal akibat kecelakaan saat dijambret di Jalan Darmo Harapan Sukomanunggal, Surabaya, Kamis (4/6/2020).

Mereka memprotes rencana pemakaman jenazah DAW sesuai prosedur Covid-19.

Baca Juga: Waduh! Kebal dengan Aturan Ganjil Genap, Tapi Ingat Driver Ojol Dilarang Beroperasi di Lokasi Ini

Sebab, RSUD Soetomo mengumumkan jenazah tersebut masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengemudi Ojol yang Dimakamkan Ratusan Rekan dengan Prosedur Normal Ternyata Positif Covid-19"