Gridmotor.id - Driver ojek online (ojol) meminta kompensasi Rp 100 ribu per hari ke pemerintah jika Pemprov DKI Jakarta melakukan PSBB.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah disetujui oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Salah satu poinnya melarang driver ojol untuk membawa penumpang.
Aturan mengenai pedoman PSBB ini terdapat dalam pasal 15 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 Tahun 2020.
Atas rencana ini, Ketua Presidium Garda Ojol, Igun Wicaksono angkat bicara.
Sebagai asosiasi Garda ojol pihaknya pun menyikapi aturan tersebut agar pemerintah memberikan kompensasi kepada para ojol.
Sebab dengan larangan ojol berpenumpang tentunya hal ini akan berdampak penghasilan para driver yang setiap harinya mendapatkan penghasilan dari mengantarkan penumpang selain antar barang maupun makanan.
"Kami harapkan pemerintah dapat memberikan kompensasi penghasilan kepada pengemudi ojek online berupa bantuan langsung tunai, nilai bantuan langsung tunai yang kami harapkan itu Rp 100 ribu per hari," kata Igun Wicaksono dikonfirmasi, Selasa (7/4/2020)
Baca Juga: Viral Perjuangan Driver Ojol Ngebid Sambil Bawa Anak Malah Ditindak Polisi, Faktanya Bikin Terharu
Menurut Igun, selama pandemi covid-19 ini pun penghasilan yang didapat para ojol sudah turun drastis, terlebih dengan adanya kebijakan work from home.
Sehingga dengan adanya larangan ojol berpenumpang pun juga akan memberikan dampak besar.
Selain itu pemesanan angkutan penumpang sendiri memiliki komposisi 70 persen dari penghasilan driver dibandingkan antar makanan ataupun barang.
"Hilangnya satu feature angkutan penumpang maka penghasilan kami sebagian besar akan hilang, karena feature angkutan penumpang mempunyai komposisi 70 persen sendiri dari total penghasilan kami sehari-hari," katanya.
Namun dengan adanya bantuan langsung tunai sebesar Rp100 ribu per hari, menurut Igun setidaknya dapat memenuhi kebutuhan hari-hari bagi para driver ojek online.
"Kita harapkan nilai tersebut sudah mencukupi buat kami membutuhi kebutuhan pokok kami sehari hari, karena memang dimasa saat ini kita harapkan perhatian pemerintah dapat membantu untuk kebutuhan pokok kami setiap harinya," ujarnya.
Igun menyampaikan agar Pemerintah dapat berkomunikasi kepada para aplikator terkait bantuan yang diberikan, namun ia ingin bantuan tersebut langsung ke perusahaan aplikasi.
"Kami inginkan bantuan ini langsung diserahkan ke perusahaan aplikasi agar tepat sasaran bagi ojol yang akunya aktif."
"Ya sekema teknisnya kita serahkan ke pemerintah sama aplikasi, bisa pemberian saldo, setidaknya ada bantuan bagi kami," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Driver Ojol Minta Kompensasi Rp 100.000 per Hari Jika Dilarang Angkut Penumpang Karena PSBB