GridMotor.id - Banjir di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, merenggut korban jiwa. Seorang wanita pengendara motor tewas terseret banjir.
Jasad wanita bernama Ning Susana (35) tersebut ditemukan mengambang tersangkut ranting pohon di Sungai Sentono, Desa Srobyong, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu (26/1/2020).
Identitas korban tercatat asal Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Jepara.
Ibu rumah tangga itu diduga tewas akibat tenggelam setelah terseret arus banjir.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Masyarakat Waspada Banjir Susulan, Beberapa Daerah Ini Kembali Diguyur Hujan Lebat
Baca Juga: Jalan Graha Raya Bintaro Banjir, Pemotor Kocar-kacir Pilih Putar Balik
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Arwin Nor Isdiyanto, menyampaikan, hujan deras seharian pada Sabtu (25/1/2020) mengakibatkan sejumlah lokasi terendam banjir.
Tingginya intensitas hujan juga menyebabkan beberapa sungai meluap.
Saat terjadi banjir akibat luapan sejumlah sungai itu, Sabtu (25/1/2020) sekitar 18.30 WIB, Ning pergi mengendarai sepeda motornya.
Namun hingga berjam-jam, korban tidak kunjung ada kabar.
Bahkan nomor ponsel korban juga sudah tidak bisa dihubungi.
"Diperkirakan pada saat korban keluar tadi malam, korban melewati jembatan yang sedang terendam banjir dan kemudian terbawa arus," kata Arwin saat dihubungi Kompas.com, Minggu.
Kapolsek Mlonggo, AKP Maryono, mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis Puskesmas Mlonggo, pada fisik korban tidak ditemukan adanya unsur penganiayaan.
Korban diduga tewas tenggelam setelah terseret arus banjir saat melintas jembatan sungai Sentono.
Sepeda motor korban, Honda Scoopy bernomor polisi K 5301 AQC ditemukan di bendungan sungai Sentono.
"Hujan deras membuat banjir melimpas ke jembatan yang dilalui korban. Korban diduga tenggelam setelah terseret arus," pungkasnya.
Dua Dapur Roboh
Sementara itu, sejumlah lokasi di Kabupaten Jepara, terutama Jepara Kota, dilanda banjir akibat curah hujan yang tinggi.
Di antaranya di pusat kota yaitu Alun-Alun Jepara, pendopo Kabupaten Jepara, dan pasar Jepara Kota.
Bahkan Kediaman Plt Bupati Jepara juga ikut terendam banjir.
Namun kejadian banjir tak berlangsung lama, sekitar 2–3 jam ketinggian air berangsur surut,” jelas Kasatpolair Polres Jepara, AKP Lukman Fuadi.
AKP Lukman yang memimpin personel Polres Jepara melaksanakan kegiatan siaga Sabtu malam berupaya memberikan imbauan kepada warga agar berhati–hati.
Kemudian melakukan pengalihan arus lalu lintas sesuai arahan Kapolres Jepara AKBP Nugroho Tri Nuryanto.
Kapolsek Jepara Kota AKP I DG Mahendra yang melaksanakan peninjauan menjelaskan, banjir menyebabkan robohnya dapur rumah Ponaji di Kelurahan Potroyudan Kecamatan Jepara.
Bangunan lantai dapur tersebut berada di bibir sungai kanal.
Dapur rumah Rosyid di Kelurahan Ujungbatu Kecamatan Jepara juga roboh setelah dihantam perahu yang hanyut akibat arus deras di Sungai Wiso.
Setidaknya terdapat 7 perahu tenggelam saat bersandar di Sungai Wiso.
Satu perahu yang bersandar di Sungai Belakang Gunung Mulyoharjohanyut dan ditemukan di Sungai Skembu.
“Dari laporan yang masuk di Polres Jepara, diketahui tidak terdapat korban jiwa,” terang AKP Lukman Fuadi.
Sementara ratusan rumah di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terendam luapan Sungai Loji.
Baca Juga: Warga Berhamburan Lihat Dua Pemotor Langsung Terkapar di Jalan, Dikira Sepi Saat Putar Balik
Sungai meluap setelah mendapat air kiriman dari Pekalongan bagian selatan yang diguyur hujan deras sejak Sabtu (25/1/2020) malam.
Rendaman air luapan sungai paling parah terjadi di Kelurahan Sampangan dan Panjang Wetan.
Kedua kelurahan itu pada Minggu (26/1/2020) terendam air dengan ketinggian 50 sentimeter.
Sujarwo (50), warga Kelurahan Sampangan, mengatakan selama bulan ini tempat tinggalnya sudah dua kali terendam banjir.
Akibat luapan Sungai Loji, air setinggi satu meter sempat merendam rumah Sujarwo. "Ini sudah surut, tapi saya masih khawatir kalau hujan susulan terjadi," kata Sujarwo.
Sujarwo menduga, Sungai Loji meluap akibat kondisinya yang sudah dangkal. Karena itu, dia berharap ada tindakan dari pemerintah agar banjir akibat luapan sungai tidak kembali terulang.
"Memang daerah sini langganan banjir karena berada tepat di samping sungai, saya kira satu-satunya jalan ya di normalisasi," lanjutnya.
Kepala BPBD Kota Pekalongan Saminto menjelaskan, saat ini ada lebih dari 1.500 warga Pekalongan yang mengungsi akibat banjir.
Baca Juga: Emak-emak Pemotor Penguasa Jalan Beraksi, Rombongan Pesepeda Nyaris Tersungkur Diseruduk
Untuk sementara, pengungsi berada di kantor Palang Merah Indonesia dan gedung serbaguna di Kelurahan Sampangan.
"Kita sudah mengirimkan bantuan hingga logistik nasi bungkus. Bahkan seluruh armada dan perahu karet sudah kita siagakan," jelas Saminto.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Pengendara Motor Tewas Terseret Banjir, Jasadnya Ditemukan Tersangkut di Pohon,