Bengis! Walau Umur Sudah Gak Muda, Suzuki Smash Ini Jawara di Trek 500 Meter

By Ahmad Ridho, Rabu, 19 Desember 2018 | 12:40 WIB

Ilustrasi Suzuki Smash balap 500 meter.

GridMotor.id - Secara tampang dan usia, harusnya Suzuki Smash lawas ini sudah gak kompetitif untuk ikut balapan.

Apalagi buat balapan lurus resmi maupun balap malam 500 meteran.

Namun, di tangan Richard Riesmala, owner bengkel A2 Speed di kawasan Joglo, Jakarta Barat, Suzuki Smash tua jadi serem di trek 500 meter.

“Emang sih tampangnya seadanya saja.

Baca Juga : IMI Jatim Cetak Hatrick Setelah 3 Kali Jadi IMI Terbaik, Ternyata Ini Rahasianya

Tapi, kalau buat ngelawan motor-motor baru atau yang pake part-part mahal, gua masih jabani.

Kita juga gak pake part-part mahal, malah sebisanya maksimalin part yang ada.

Terakhir ikut drag resmi di Brebes, masuk podium lima kelas bebek 130 cc.

Di balap malam, yang jelas hasilnya sejadi-jadinya alias sering menang,” aku pria yang biasa disapa Mpe yang bikin Suzuki Smash tua jadi serem di trek 500 meter.

SILINDER & KOMPRESI

Seher standar digantikan dengan seher berlabel NPP berdiameter 57 mm, sehingga kapasitasnya melonjak dari 110 cc jadi 124,4 cc.

“Ini aja gak murni 130 cc, tapi masih bisa ngelawan yang 130 cc,” bangga Mpe.

Lewat seher itu dan ubahan pada kubah head, rasio kompresi mesin Suzuki Smash tua jadi serem di trek 500 meter dapat 12,3 : 1.

Baca Juga : Satria F-150 Adu Banteng Lawan Yamaha Byson, Pemotor Bergelimpangan di Aspal

HEAD

Walau kapasitas mesin kini lebih besar, klep masih pakai standar bawaan pabrik.

“Hanya per klepnya saja yang diganti pakai produk Jepang yang lebih keras,” tukas Mpe.

Sementara bukaan klepnya diatur ulang dengan membentuk profil noken as berdurasi 275° untuk bagian in dan 273° untuk ex. Rinciannya, klep in membuka di 36° sebelum TMA dan menutup di 59° setelah TMB.

Baca Juga : Sangar Banget, Ini Video Raungan Knalpot Mesin 4 Silinder Kawasaki Ninja 250

Sedang ex-nya membuka 60° sebelum TMB dan menutup 33° setelah TMA.

PENGAPIAN

Untuk memaksimalkan pembakaran, Mpe memakai CDI kepunyaan Shogun 110 yang dipadukan dengan koil Honda Karisma.

Sementara magnetnya, dibikin lebih ringan dengan cara dibubut bagian dalamnya untuk membuang batu magnetnya.

Baca Juga : Ngeri, Pemotor dan Pengendara Mobil Panik, Jalan Raya Gubeng Surabaya Mendadak Amblas

“Sekarang bobot magnetnya sekitar 600 gram saja,” terangnya.

KARBURATOR

Urusan pengabut bahan bakar, Mpe menugaskan karbu Mikuni TM24. Kombinasi spuyernya, pilot jet pakai ukuran 48 dan main jet 120.

DATA MODIFIKASI :

Sokbreker belakang: YSS

Ban: Mizzle Hydra

Kampas kopling: MTR RGR

Knalpot: Bobok.