Gridmotor.id - Ada hal yang unik setelah harga Pertalite naik, para pemotor justru rela ke SPBU swasta meski harus membeli BBM lebih mahal.
Seperti yang sudah diketahui, harga Pertalite naik sejak tanggal 3 Desember 2022 oleh Pemerintah.
Tentu saja kebijakan tersebut menuai pro dan kontra di mata masyarakat.
Bahkan meski harganya naik, di beberapa wilayah pemotor masih kesulitan untuk bisa mendapatkan Pertalite.
Belum lagi ada isu mengenai BBM jenis Pertalite justru malah dianggap lebih boros dari yang sudah-sudah.
Alhasil, beberapa pemotor memiliki cara tersendiri untuk mengakali hal tersebut.
Salah satunya yakni berbondong-bondong ke SPBU Swaswa seperi Vivo.
SPBU Vivo ini awalnya sempat viral karena menjual BBM Revvo 89 lebih murah dibandingkan Pertalite.
Baca Juga: Modal Ibadah, Driver Ojol Ini Dapat Voucher Pertalite 2 Liter
Namun setelah itu Revvo 89 juga naik harganya menjadi Rp 10.900 per liter.
Meski harganya sudah dikerek, ternyata masih banyak para pengendara motor yang tetap mendatangi SPBU Vivo.
Salah satunya seorang pengendara bernama Indra (27), ia mengatakan antrean di SPBU Vivo yang lebih cepat dan manusiawi menjadi alasan mengapa dirinya beralih.
"Harganya memang lebih mahal Rp 1.000, tapi antreannya lebih manusiawi," kata Indra, dikutip dari Kompas.com, Jumat (23/9/2022).
Indra mengaku sudah beralih ke SPBU Vivo sejak kenaikan harga BBM Pertalite dan Pertamax.
Pilihan untuk beralih ke SPBU Vivo semakin tak tergoyahkan ketika antrean pengisian Pertalite semakin panjang.
"Dulu mah cepat, sering sepi juga kan Pertalite. Sekarang mau pagi, siang, sore, malam, antrenya malah panjang. Kayanya memang yang pakai Pertamax juga pindah ke Pertalite, makanya antrean (Pertalite) semakin panjang," ucap Indra.
Adapun di SPBU Pertamina sendiri, para pengendara sepeda motor memang perlu mengantre lebih lama untuk mendapat giliran mengisi kendaraannya.
Seperti yang terjadi di SPBU Pertamina Jalan Juanda, Bekasi Utara, Kota Bekasi, misalnya.
Seorang pemotor bernama Yayan (32) mengatakan antrean panjang ini terjadi usai naiknya harga Pertalite dan Pertamax di SPBU Pertamina.
Menurut dia, sejak kenaikan harga BBM subsidi dan non-subsidi, antrean pengisian sepeda motor bisa memakan waktu 10-20 menit.
"Ini ramai-ramainya pas malam hari sama pagi."
"Antreannya panjang," ucap Yayan.
Adapun sebelumnya, PT Pertamina belum berencana menambah nozzle untuk bahan bakar Pertalite menyusul antrean yang akhir-akhir ini terjadi pada konsumen yang membeli Pertalite.
Area Manager Communication Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, menyebut antrean Pertalite yang terjadi di sejumlah SPBU saat ini masih wajar.
"Pemantauan kami antrean pembelian normal saja dan produknya tersedia semua," kata Eko, Jumat.
Eko merasa tak ada peningkatan signifikan atas permintaan Pertalite usai pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM pada 3 September lalu.
Antrean di sejumlah SPBU saat ini, menurut dia, sama saja dengan antrean yang terjadi sebelum pengumuman kenaikan harga BBM.
Baca Juga: Rela Antre Mengular demi Pertalite di SPBU, Harga Pertamax Tak Bersahabat bagi Pemotor
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Harganya Memang Lebih Mahal Rp 1.000, tapi Antreannya Lebih Manusiawi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR