Alhasil para pengendara motor memilih Pertashop terdekat.
Yunita Akbar, seorang pengusaha Pertashop di Kecamatan Batang, mengatakan pada kenaikan harga kali ini pendapatannya justru naik dua kali lipat.
"Sebelum BBM naik penjualan Pertamax hanya berkisar 150 liter sudah BBM naik, penjualan justru mencapai 300 liter bahkan kadang mencapai 500 liter,"
"Mungkin masyarakat beranggapan dari pada ngantri lama di SPBU jadi memilih di Pertashop yang tidak antri," ujarnya, Kamis (15/9/2022).
Ia melanjutkan, masyarakat sudah memahami kualitas Pertamax yang lebih bagus dan irit.
"Kenaikan BBM ini pengaruhnya baik bagi penjualan, disisi yang lain kami berharap penyaluran subsidi harus tepat sasaran," tambahnya.
Ketua Paguyuban Pertashop Kabupaten Batang, Ahmad Khoirul Umam mengakui adanya kenaikan pembeli di beberapa Pertashop terutama di wilayah Batang kota.
"Kalau di tempat saya pas kenaikan yang pertama dari Rp 9.000 ke Rp 12.500, penurunannya sangat signifikan dari yang sebelumnya penjualan perhari bisa 1.200-1.500 liter setelah kenaikan menjadi 200-300 liter,"
"Sedangkan untuk kenaikan yang kedua yang Rp 12.500 ke Rp 14.500 justru naik dari 200-300 liter ke 300-500 liter perhari," jelasnya.
Baca Juga: Di Balik Adanya SPBU Mini Pertashop, Pertamina Senggol Penjual Bensin Eceran?
Meski begitu, pengusaha Pertashop yang berada di jalan desa masih mengeluhkan sepi pembeli.
Hal ini karena di sekitar Pertashop banyak pengecer Pertalite.
"Keluhannya terkait selisih harga antara Pertamax dan Pertalite yang masih terpaut jauh, jadi susah untuk memasarkan Pertamax, masyarakat lebih memilih untuk beli Pertalite di eceran yang harganya masih lebih murah dari harga Pertamax di Pertashop," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Pantura.com dengan judul "Harga BBM Naik, Pengusaha Pertashop di Batang Akui Ada Kenaikan Pembeli"
Source | : | Tribunpantura.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR