Menurut Abdul Rohim, meskipun kargo atau harga minimum ojol naik, tetapi tetap tidak menutupi pengeluaran mereka sehari-hari karena penumpang yang sepi.
"BBM naik mah berdampak banget. Kargo emang naik, tapi sedikit dan costumer (penumpang) sepi," kata Abdul Rohim.
Ia pun mengaku biasanya jika keluar dari sekitar jam 7-8 pagi, dirinya bisa mendapati lima sampai enam penumpang sampai sekitar pukul 11.30-an.
Namun, dalam periode ini, ia hanya mendapatkan tiga penumpang saja.
Tidak hanya itu, kata Abdul Rohim, ia harus mencari penumpang dengan cara berkeliling saat ini, tidak bisa hanya menunggu di satu tempat saja.
"Sekarang nggak bisa kalau ngetem susah dapat penumpang, jadi harus keliling, jadi cepat habis juga ini bensin," jelasnya.
Seperti yang telah diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menetapkan tarif baru ojol menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Baca Juga: Kenaikan Tarif Ojol, Serikat Pekerja Sebut Masih Ada Aplikator Nakal
Kemenhub juga menetapkan biaya sewa penggunaan aplikasi menjadi 15 persen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluhan "Driver" Ojol di Tengah Kenaikan Harga BBM, Tarif Naik tapi Penumpang Makin Sepi...",
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR