Gridmotor.id - Banyak driver ojek online alias ojol dan supir angkot yang keluhkan isu kenaikan BBM bersubsidi.
Kenaikan BBM bersubsidi memang hanya dirasakan oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah.
Pasalnya BBM ini tidak diperuntukkan bagi masyarakat kalangan atas karena di subsidi oleh uang negara.
Semenjak isu BBM akan naik banyak masyarakat hingga mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa.
Hamdi, pengemudi ojek online (Ojol) mengeluhkan rencana kenaikan harga karena bakal membebani pengeluaran harian dan tidak sebanding dengan pendapatan.
"Kalau mau naik ya tarif juga harus naik untuk Ojol."
"Soalnya berat juga tidak nutup. Biasanya kalau saya sehari 5 liter," kata Hamdi di Jakarta Timur, Rabu (31/8/2022).
Menurutnya kenaikan harga BBM bersubsidi bakal berdampak banyak bagi Ojol, karena bila mereka menaikkan tarif maka konsumen akan beralih ke moda transportasi lain.
Dia berharap pemerintah pusat mempertimbangkan ulang rencana kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan Solar agar tidak membebani ekonomi banyak warga.
"Customer pasti nyari yang murah lagi kan, saya kan lebih lagi banyak saingan cukup lumayan," ujarnya.
Baca Juga: Ojol yang Viral karena Menolong Wanita Kecelakaan Mengaku Tidak Punya Niat Buruk
Masali, sopir angkot juga menolak rencana kenaikan harga BBM karena tidak hanya bakal memengaruhi ongkos tapi dikhawatirkan mengakibatkan harga bahan pokok naik.
Terlebih saat ini penumpang angkot menurun drastis karena warga lebih memilih untuk menggunakan moda transportasi online yang dianggap lebih nyaman.
"Ya kalau kayak begitu ongkosnya dulu lah dinaikin. Berat banget, nyari Rp100 ribu saja sekarang itu susah. Penumpang sepi, enggak seperti dulu," tutur Masali.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Ojol dan Sopir Angkot Keluhkan Rencana Kenaikan Pertalite dan Solar"
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | Harits Suryo |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR