Dia mengaku membagi waktuya dalam sehari untuk bekerja dan menuntut ilmu.
“Biasanya, saya bangun pukul 5 pagi untuk menjadi mitra ojek online, setelahnya mengikuti kegiatan di kampus atau mengikuti kelas Bangkit.
Kemudian dari jam 5 sore sampai jam 11 malam, saya bekerja sebagai IT Support paruh waktu di Trapo, Indonesia," ujarnya.
Selama mengikuti program Bangkit 2021, Syifa memilih kelas Machine Learning dengan capstone project membuat perangkat identifikasi tingkat kematangan buah dan berhasil lulus mendapatkan sertifikasi.
Setelah lulus program tersebut, kini Syifa berprofesi sebagai IT Manajer di Trapo Indonesia, perusahaan aksesori mobil yang sayap usahanya sampai Asia Tenggara.
Syifa mengatakan, banyak hasil pembelajaran selama satu semester dari Bangkit yang mendukung kariernya hingga saat ini.
Syifa pun berpesan, jangan pernah membatasi diri untuk belajar dan berkarier di bidang teknologi meskipun perempuan, tetap harus memberikan kontribusi terbaik bagi bidang teknologi Indonesia.
Sejumlah tips Syifa berikan bagi perempuan yang ingin berkarier di bidang teknologi, yakni miliki rasa percaya diri yang tinggi, harus bisa belajar cepat seiring berkembangnya teknologi, memiliki komitmen tinggi, menjadi problem solver dan jangan mudah menyerah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Syifa, Jadi Driver Ojol Sambil Kuliah hingga Jadi IT Manajer"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Harits Suryo |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR