Gridmotor.id - Bikers yang motornya 250 cc ke atas harus siap-siap tambah uang jajan karena bakal dilarang beli Pertalite.
Akhir-akhir ini pemerintah lagi menggodok peraturan tentang pembelian BBM bersubsidi yaitu Pertalite.
Pemerintah merasa kurang tepat dalam menyalurkan subsidi BBM, karena yang membeli Pertalite ada dari kalangan menengah keatas.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengutarakan beberapa poin calon kebijakan baru BBM subsidi Pertalite.
Saleh mengatakan bikers tidak boleh membeli Pertalite jika memakai kendaraan di atas 250 cc untuk motor dan 1.500 cc untuk mobil.
Buat bikers yang memiliki kendaraan seperti yang dikualifikasikan langsung auto gak bisa beli Pertalite.
"Usulannya masih sama (mobil di atas 1.500 cc dan motor 250 cc tidak boleh beli Pertalite)," ujar Saleh saat dihubungi Tribunnews, Rabu (3/8/2022).
Untuk saat ini bikers masih bisa lega.
Sebab penerapan aturan tersebut masih menunggu revisi Peraturan Presiden nomor 191 tahun 2014.
Baca Juga: Sudah Bener Jadi Sopir Malah Curi Honda Supra X Milik Temannya Sendiri saat Tertidur Pulas
Barulah jika sudah diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi), maka rencananya larangan atau pembatasan pembelian Pertalite akan diterapkan.
Dikatakan bahwa jika rencana larangan beli Pertalite bagi motor di atas 250cc dan mobil 1.00cc lebih akan mulai pada September 2022.
"Ya kita harapkan begitu, karena kan' konsumsi (Pertalite) naik terus, tapi kita tetap tunggu Perpres terbit," kata Saleh.
Sebelumnya Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan ada kenaikan signifikan konsumsi BBM subsidi.
Dilaporkan bahwa hingga Juni 2022 untuk solar subsidi sudah didistribusikan lebih dari separuh kuota.
"Hingga Juni 2022, BBM Solar subsidi sudah tersalurkan 8,3 juta kilo liter (KL) sementara kuotanya sebanyak 14,9 juta KL,” kata Irto Ginting (31/7/2022).
Sementara hingga Juni 2022 untuk realisasi konsumsi BBM subsidi jenis Pertalite mencapai 14,2 juta KL.
Dari data yang disampaikan terjadi kenaikan konsumsi Solar Subsidi sebanyak 22,7 persen.
Irto menilai konsumsi BBM Subsidi yang meningkat ini jika tidak dilakukan pengaturan akan ada potensi over quota.
Diproyeksikan realisasi BBM subsidi di tahun 2022 untuk pertalite bisa mencapai 28 juta KL, padahal kuota Pertalite di sepanjang tahun ini sebanyak 23,05 juta KL.
Begitu pun dengan Solar subsidi jika tidak dilakukan pembatasan maka akan terjadi pembengkakan konsumsi hingga 17,3 juta KL.
Padahal kuota solar subsidi tahun ini adalah 14,91 juta KL.
Oleh karena itu Pertamina melakukan pembatasan dengan subsidi tepat melalui MyPertamina.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mobil 1.500 cc Bakal Dilarang Pakai Pertalite, Ini Daftar Yang Boleh Dan Tidak Boleh
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Harits Suryo |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR