Daniel menyatakan, ada tujuh poin tuntutan yang akan diperjuangkan dan dianggap amat penting, yaitu:
1. Hadirkan Menkominfo dan Menhub dalam aksi Frontal Level 5 pada 24 Agustus di Surabaya.
2. Menagih janji Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang dikemukakan pada saat pertemuan 8 April 2022 di Jakarta.
3. Hadirkan pimpinan Aplikator Pusat Pemegang Keputusan pada saat aksi Frontal Level 5 pada 24 Agustus di Surabaya.
4. Mempertanyakan keseriusan pemerintah terhadap aturan yang diterapkan aplikator.
5. Kucurkan subsidi BBM untuk driver ojek online.
6. Revisi kenaikan tarif yang berlaku saat ini, baik untuk transportasi online roda dua maupun roda empat.
7. Bubarkan koperasi yang merugikan driver online.
Baca Juga: Driver Ojol Dibuat Bahagia, Anaknya Ulang Tahun Dapat Hadiah Dari Penumpangnya Sendiri
"Ketujuh poin di atas nantinya bisa bertambah seiring hasil pertemuan yang akan terus kami gelar sampai menjelang aksi demo damai pada 24 Agustus mendatang," jelas dia.
Khusus untuk poin nomer 6, Daniel mengungkapkan kalau pihaknya akan mempertanyakan biaya-biaya tambahan yang dibebankan oleh aplikator pada konsumen.
Namun driver ojek online selaku mitra tidak merasakan manfaatnya.
"Termasuk tarif batas bawah untuk pengantaran makanan dan barang yang saat ini masih belum ada regulasinya. Sehingga aplikator bisa bermain tarif yang dampaknya merugikan driver online selaku mitra," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ribuan Pengemudi Ojol Surabaya Bakal Turun ke Jalan, Ini Tuntutannya"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR