Gridmotor.id - Terpantau harga minya dunia naik dua kali lipat, lalu bagaimana dengan harga Pertalite?
Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa harga minyak dunia telah naik dua kali lipat.
Menurutnya, harga minyak dunia sebelum pandemi Covid-19 menyentuh angka 60 dolar AS per barel.
Lalu sekarang harganya pun sudah menyentuh ke 100 dan bahkan sempat ke 120 dolar AS per barel.
Kenaikan harga minyak dunia ternyata dikhawatirkan berdampak ke harga Pertalite.
Meski begitu, menurut Jokowi, pemerintah masih bisa menahan untuk tidak mengurangi subsidi Pertalite.
"Tapi negara kita masih menahan, dan tidak menaikan harga Pertalite walau BBM di negara lain sudah mencapai Rp 31 ribu per liter," lanjutnya.
Jokowi mencontohkan, di Jerman dan Singapura harga BBM menyentuh Rp 31 ribu per liter dan Thailand Rp 20 ribu per liter.
Baca Juga: Jika Pemerintah Cabut Subsidi, Harga Pertalite bisa Lebih Dari Pertamax Turbo
Harga-harga tersebut jauh berbeda dengan harga Pertalite di Indonesia.
"Hal tersebut lantaran Pertalite disubsidi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," ungkapnya.
Meski begitu, Jokowi menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh senang dulu karena harga Pertalite di Indonesia masih Rp 7.650 per liter.
"Ini kita masih kuat, dan kita berdoa supaya APBN masih kuat memberi subsidi," ucap Jokowi.
Presiden mengingatkan, Indonesia masih impor separuh kebutuhan BBM sebanyak 1,5 juta barel.
Artinya jika harga minyak dunia naik, maka Indonesia harus membayar lebih banyak untuk tetap mensubsidi.
Namun Jokowi tidak menjelaskan secara rinci berapa anggaran yang digelontorkan untuk mensubsidi BBM di Tanah Air.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi: Kita Masih Tahan Pertalite Tidak Naik
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR