"Pak, Pak, berhenti dulu, dia orang ketinggalan," seru Hermiyati sambil menelepon rombongan yang tertinggal.
Di bagian belakang pembonceng, bertumpuk dua tas berisi pakaian dan beberapa pack kerupuk kemplang khas Lampung.
Sedangkan di bagian bagasi depan, bertumpuk dua kardus.
"(Kardus) ini isinya pisang kepok," kata Hermiyati.
Bawaan oleh-oleh sengaja dipersiapkan Hermiyati untuk nanti dibagikan ke tetangga rumah.
Meski buah tangan adalah makanan dan buah biasa yang bisa ditemui di Jakarta, Hermiyati menuturkan bukan dari harga atau barangnya yang dia lihat.
"Biasalah, kalau abis mudik kan bawa oleh-oleh dibagiin ke tetangga, tradisi mudik ini intinya," kata Hermiyati.
Baca Juga: Tiga Pemotor Ini Tidak Sadar Masuk Jalan Tol Saat Perjalanan Mudik
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pemudik Pulang dengan Bawaan Menumpuk, Bawa Pisang hingga Kerupuk Sambal untuk Tetangga"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR