Gridmotor.id - Salah satu bikers punya cara unik memasak hidangan lebaran, tidak pakai gas Elpiji.
Salah satunya yakni dengan memakai oli bekas.
Setidaknya hal itu dilakukan oleh Andi Maskur Badawi, warga Tanjung Harapan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Untuk bisa melakukan hal tersebut, ia memodifikasi kompornya agar bisa digunakan dengan sumber oli bekas.
Hasil modifikasi kompornya itu menurutnya tidak mengeluarkan aroma bau menyengat pada hidangan meski dengan oli bekas.
Kalau awalnya, api yang menyala akan menimbulkan asap hitam dan bau menyengat. Kan oli bekas namanya. Tapi asal ditutup pancinya atau kualinya, tidak ada pengaruh bagi makanan yang dimasak,’’ ujarnya, dikutip dari kompas.com, Selasa (3/5/2022).
Ia pun membuktikannya saat memasak makanan khas Bugis, yakni Buras.
Dia menjamin tidak ada bau oli atau aroma yang tidak sedap pada masakan yang diolahnya.
Baca Juga: Libur Lebaran Bikers Bisa Kunjungi Taman Impian Jaya Ancol, Pengelola Bilang Ini
Demikian pula saat istrinya memasak ayam palekko.
Rasa yang dihasilkan tidak ada bedanya dengan memasak menggunakan elpiji ataupun kayu bakar.
‘’Awalnya saja yang memang berasap hitam. Maka saya sarankan masaknya diluar ruangan supaya baunya tidak terlalu mengganggu dan atap dapur menghitam,’’ kata Maskur.
Adapun motif ia memasak makanan lebaran dengan oli bekas.
Caranya tersebut ternyata dilakukan secara terpaksa.
Hal ini lantaran gas elpiji 3 kilogram dari subsidi Pemerintah mengalami kelangkaan.
Sehingga ia harus memutar otak agar bisa memasak tanpa harus memakai gas Elpiji.
Ia pun mempunyai ide memasak dengan menggunakan oli bekas.
Baca Juga: Jangan Piknik Ke Puncak Bogor Saat Libur Lebaran, Bikin Mimpi Buruk
Sering ketika saya pulang, saya melihat oli bekas berdrum-drum di bengkel yang dibiarkan begitu saja."
"Saya mencoba googling, bisakah oli bekas jadi bahan bakar memasak. Ternyata bisa, dan saya praktikkan sendiri,’’ jelasnya.
Menurutnya, akan berbahaya jika oli bekas tersebut dibuang sembarangan.
Wah menarik juga ini ide dari Maskur.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR