Gridmotor.id - Angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan motor masih terbilang tinggi.
Data tersebut disampaikan langsung oleh pihak Polri.
Angka tersebut didapat dari Operasi Lilin pada periode 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022.
Jumlah kecelakaan mengalami kenaikan 31 persen dibandingkan periode pada tahun sebelumnya.
Tercatat, sebanyak 772 kecelakaan lalu lintas terjadi pada tahun lalu.
Sementara pada 2020, terjadi 529 kecelakaan saat digelarnya Operasi Lilin.
Data kecelakaan tersebut ternyata belum termasuk aksi balap liar di jalanan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Arga Dija Putra.
Baca Juga: Viral Polisi Gagalkan Aksi Balap Liar, Malah Dikeroyok Pelaku Geng Motor
“Rata-rata balap liar itu laka-nya unreported. Tidak dilaporkan,” ujar Arga, kepada Kompas.com (19/1/2022).
“Sampai ada yang mati pun tidak dilaporkan, langsung dibawa sama mereka, karena takut juga. Tahun 2021 saja laporan (kecekalaan karena balap liar) nihil,” kata dia.
Sementara itu, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberi pandangan tersendiri mengenai maraknya aksi balap liar.
Menurutnya aksi balap liar termasuk dalam kenakalan remaja.
Pihaknya juga khawatir bukan hanya dari sisi keselamatan dan keamanan berkendara saja yang terancam.
Namun aksi kenakalan remaja juga bisa berujung perkelahian antar kelompok.
“Itu kan istilahnya juvenile delinquency, kenakalan remaja. Kayak grafiti, coret-coret, cari jati diri, penanganan juvenile ini berbeda. Cuma kadang juvenile delinquency ini jadi crime, kayak tawuran,” ucap Sambodo
“Padahal ada banyak (korban balap liar), karena itu unreported semua. Begitu ada kecelakaan, langsung mereka amankan, bubar,” ujar dia.
Baca Juga: Terkena Sebatan Sajam, Driver Ojol Terluka Parah Akibat Tawuran Pelajar di Pondok Labu
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya, Aksi Balap Liar Banyak Berujung Kematian"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR