Gridmotor.id - Penghapusan BBM jenis Premium dan Pertalite menimbulkan polemik, Kawasaki justru siap berbenah.
Rencana penghapusan BBM jenis RON 88 dan RON 90 masih menjadi wacana.
Padahal rencana penghapus kedua jenis BBM tersebut sempat termuat dalam Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014.
Namun aturan tersebut diubah oleh Presiden Jokowi melalui Perpres 117/2021, yaitu perubahan ketiga dari Perpres 191/2014.
Bahkan dalam Perpres terbaru, pendistribusian BBM jenis Premium bakal diperluas.
Meski demikan, wacana penghapusan Premium dan Pertalite menimbulkan pro dan kontra.
Efeknya bisa saja menimbulkan inflasi karena naiknya biaya konsumsi BBM kendaraan pribadi masyarakat hingga industri.
Terlepas dinamika tersebut, sepertinya bukan jadi masalah buat pabrikan motor asal Jepang, yakni Kawasaki.
Baca Juga: Premium dan Pertalite Dihapus, Harga Pertamax Turbo Bisa Rp 5.000 per Liter? Simak Penjelasan KPBB
Misi utama Kawasaki saat ini adalah mengalihkan fokus pada pengembangan motor listrik.
Kawasaki juga memiliki target jangka panjang, yakni di tahun 2030 seluruh produksi motornya merupakan tenaga listrik, hibrida dan berbahan bakar hidrogen.
Dikutip dari Greatbiker.com, Presiden dan Chief Executive Kawasaki Heavy Industry (KHI), Yasuhiko Hashimoto mengatakan bahwa pengembangan motor listrik ini sejalan dengan visi perusahaan.
Bahkan Kawasaki juga termotivasi dan siap untuk meninggalkan produksi motor bensin.
Menurutnya juga, sepeda motor listrik akan menjadi sebuah keharusan di masa yang akan datang.
Pihkanya juga menyadari mengingat energi bumi memiliki batasan.
Oleh sebab itu Kawasaki sadar dan bertanggungjawab atas keberlangsungan alam dan lingkungan yang perlu diperhatikan.
Selama ini motor mesin selalu berbahan bakar bensin yang merupakan hasil olahan dari minyak bumi.
Baca Juga: Beredar Video Motor Sport Kawasaki Ninja ZX-25R Anti BBM, Siap Dipakai Buat Sunmori
Apa yang dilakukan oleh Kawasaki sebenarnya bisa jadi refleksi buat para bikers semua terkait dengan penggunaan energi, yakni minyak bumi.
Perlu diketahui bahwa minyak bumi merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbarui.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan sepeda motor bagi masyarakat akan menjadi riskan manakala dibiarkan begitu saja.
Maka disinilah peran teknologi yang seharusnya mampu meminimalisir dampak yang akan terjadi kedepannya.
Salah satu alternatifnya adalah dengan mengembangkan sepeda motor yang hemat energi dan ramah lingkungan.
Source | : | Greatbiker.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR