Menurut Irjen Dedi Prasetyo, SKM harus dikeluarkan oleh pihak RT setempat.
Kemudian SKM tersebut akan diperiksa oleh petugas yang berjaga di Pos PPKM.
Pos PPKM bakal disebar di beberapa titik perbatasan daerah.
Seperti di gerbang-gerbang pintu tol salah satunya.
"Polri juga di seluruh-seluruh pintu-pintu tol, dan jalur-jalur akses tertentu perbatasan antar wilayah itu ada pos sebagai cek poin."
"Nah di situ nanti juga akan dicek di situ apakah masyarakat yang bepergian memiliki SKM," kata Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/11/2021).
Irjen Dedi juga menambahkan jika masyarakat tidak membawa SKM, maka harus siap untuk dilakukan swab antigen.
Baca Juga: Bikers Jangan Asal Ngegas, Ini Dia Syarat Masuk Tempat Wisata Saat PPKM Liburan Nataru
Swab antigen tersebut nantinya tidak dipungut biaya alias gratis.
Jika nantinya didapati ada masyarakat yang reaktif saat dilakukan pengetesan, maka petugas akan menindaklanjutinya dengan tes PCR.
"Sehingga masyarakat akan menaati prokes."
"Polri akan mencoba melakukan itu dan di setiap posko-posko pengamanan," kata Irjen Dedi Prasetyo.
Sekedar informasi saja nih, pelaksanaannya tersebut mulai diberlakukan pada 20 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul; Polri Sebut Masyarakat yang Bepergian Saat Nataru Diminta Tunjukkan SKM
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR