Gridmotor.id - Keberadaan aplikasi PeduliLindungi jadi makin vital bagi masyarakat.
Masyarakat mau tidak mau harus punya aplikasi PeduliLindungi jika ingin beraktivitas.
Hal ini lantaran aplikasi tersebut punya fungsi untuk menampilkan apakah masyarakat sudah vaksin atau belum.
Aplikasi PeduliLindungi punya fungsi verifikasi untuk masyarakat yang ingin ke lokasi tujuan.
Seperti pusat perbelanjaan, layan transportasi umum, layanan kesehatan, dan lain sebagainya.
Menyadari fungsinya yang makin vital, Kemenrterian Kesehatan melakukan sejumlah pembaruan di aplikasi PeduliLindungi.
Salah satunya adalah bekerjasama dengan sejumlah aplikasi agar terintegerasi dengan PeduliLindungi.
Sebelumnya, pada September 2021, Kemenkes menyatakan ada 11 aplikasi yang terhubung dengan PeduliLindungi.
Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Bakal Jadi Dompet Digital, Gimana Ini Para Bikers?
Namun kini pada Oktober 2021, aplikasi yang terintegrasi bertambah menjadi 15 aplikasi.
Dengan begitu, masyarakat dapat mengakses ruang publik melalui QR code PeduliLindungi dari aplikasi lain, tanpa harus memiliki aplikasi PeduliLindungi.
"Dengan adanya QR code yang di-scan untuk memulai aktivitas, diharapkan kasus positif bisa sangat cepat diketahui, dan siapa saja yang ada di tempat tersebut, pada waktu tersebut akan sangat membantu proses tracing," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (7/10/2021).
Budi berharap kerja sama dengan para mitra ini dapat membangun infrastruktur kesehatan yang lebih baik selama pandemi Covid-19.
Adapun 15 aplikasi yang telah resmi terintegerasi dengan PeduliLindungi adalah sebagai berikut:
Kerja sama dengan 15 aplikasi di atas ditetapkan melalui KMK Nomor HK/0107/Menkes/5680/2021 yang berisi pedoman, tata cara dan landasan terkait pemanfaatan QR code PeduliLindungi hingga keamanan data.
Sebelumnya,Chief Digital Transformation Office Kemenkes Setiaji mengatakan, pemanfaatan fitur PeduliLindungi pada aplikasi lainnya juga menjadi solusi bagi masyarakat yang kesulitan mengunduh aplikasi PeduliLindungi karena keterbatasan memori ponsel pintarnya.
Sementara bagi masyarakat yang tidak memiliki ponsel pintar dan akan melakukan perjalanan udara maupun dengan kereta, tetap bisa teridentifikasi status hasil tes swab PCR maupun antigen dan sertifikat vaksinnya.
Status tersebut dapat diketahui melalui NIK saat membeli tiket.
“Sudah kami berlakukan di bandara, misalnya di bandara itu bahkan di tiket sudah kita integrasikan. Kalau naik kereta api itu sudah tervalidasi pada saat pesan tiket, sehingga tanpa menggunakan handphone pun itu bisa diidentifikasi bahwa yang bersangkutan sudah memiliki vaksin dan ada hasil tesnya,” kata Setiaji.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini 15 Aplikasi yang Terintegrasi dengan PeduliLindungi"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR