Pada tahun 1910, seorang penemu Amerika bernama Ernest Sirrine mengenalkan sebuah pengatur sinyal lalu lintas otomatis.
Berbentuk tiang dengan dua lengan yang menampilkan tanda "Stop" dan "Proceed".
Dua tahun kemudian, seorang petugas kepolisian di Amerika, Lester Farnsworth Wire menciptakan lampu lalu lintas listrik yang menggunakan lampu merah dan hijau.
Sinyal lalu lintas buatan Wire menyerupai kandang burung dengan empat sisi dan terpasang pada tiang tinggi.
Baca Juga: Geger, Video Rombongan Pesepeda Terobos Lampu Merah, Hampir Ditabrak Pemotor
Baru pada tahun 1920, seorang polisi dari Detroit, William Potts, mengembangkan sistem lampu lalu lintas otomatis.
Potts lah yang menambahkan satu warna sehingga lampu lalu lintas memiliki tiga warna, merah, kuning dan hijau.
Sejak awal, bisa dikatakan warna merah dipilih untuk mewakili "Stop" karena dianggap sebagai warna panas atau bahaya.
Kuning, atau kuning, warna "Awas," adalah warna yang paling terlihat dalam spektrum. Itu bisa dilihat dari jarak terjauh.
Baca Juga: Dengar Lagu Garuda Pancasila di Lampu Merah, Pemotor Langsung Berdiri
Source | : | livescience.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR