Baca Juga: Bikin Heboh Anak Mudik Ketemu Ayah di Jalan, Terpisah Gara-gara Ini
Astri mengungkap ia tak keberatan jika harus memberi uang sedekah untuk warga sekitar yang perkampungannya hendak ia lalui.
"Enggak bayar saya nyawer aja itung-itung sedekah gedenya sepuluh ribu atau lima ribu gak masalah," kata dia.
Astri enggan melewati pos penyekatan pemudik ia sudah dikabari oleh kawannya yang mudik lebih awal,
"Kemarin temen saya gitu, antigen ada, surat keterangan ada, bahkan identitas ada. Cuma masa disuruh putar balik, saya juga males kalau ceritanya begitu," imbuhnya.
Baca Juga: Siapkan KTP Untuk Bikin SIKM, Bisa Keluar Kota di Masa Larangan Mudik
Terpisah IF (25) warga Krajan Patokbeusi Kabupaten Subang mengungkap bahwa ia bersama dengan warga lain sengaja memasang petunjuk arah disetiap persimpangan gang, hal itu dilakukan untuk mempermudah perjalanan setiap pemotor yang hendak mudik.
Dituturkan IF ramainya kendaraan pemudik dimulai dari sore hari.
"Tadi perkiraan sekitar pukul 17.00 itu mulai ramai, tapi dari dua hari kebelakang juga ramainya mulai jam segitu perkiraan sampai pukul 02.00 jalur ini ramai," kata IF ketika ditemui Tribun di Kampung Krajan, Patokbeusi Kabupaten Subang, Rabu (12/5/2021).
Terlihat suasana jalur tikus tersebut sangat ramai ditontoni warga sekitar.
Source | : | TribunCirebon.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR